CHENNAI EXPRESS (2013) : A BEAUTIFUL MESS

8/16/2013 07:39:00 PM



2013 / Hindi / Rohit Shetty / 141 Minutes / R / 2.39:1 


Actually, ini adalah kali pertama saya menonton film India di bioskop. Honestly, ini adalah film India kedua yang pernah saya tonton secara utuh seumur hidup--yang pertama adalah Kahaani (2012) yang telah dirilis tahun lalu. Tetapi bagaimanapun juga, film tetap film. Tidak ada yang terlalu membedakannya satu sama lain selain pada unsur budaya, karakteristik, dan juga sisi teknisnya.
Chennai Express berkisah mengenai seorang pemilik toko permen kaya-raya bernama Rahul (Shah Rukh Khan) yang hendak menabur abu kakeknya di Pantai Rameshwaram. Namun, sebuah kejadian konyol menyebabkan Rahul harus terperangkap di kereta Chennai Express bersama dengan Meena (Deepika Padukone), putri seorang bos mafia yang tengah melarikan diri dari pernikahan yang tidak diinginkannya. 

Genre road trip memang menarik. Apalagi kalau dibumbui dengan komedi, romansa dan premise fish-out-of-water (tokoh utama berada di wilayah asing yang sangat bertolak belakang dengan dirinya), sudah pasti film ini akan asyik untuk dinikmati. Godokan formulanya pun relatif mudah. Sineas dan penulis naskah hanya perlu berbekal kreatifitas dan mengontrak aktor-aktris yang mempunyai kemampuan membangun chemistry yang baik untuk menyulap kisah yang usang ini menjadi sebuah tontonan yang menarik. Dan melihat kehadiran Shah Rukh Khan yang sudah terkenal sering pilih-pilih film, Chennai Express, tidak dipungkiri lagi, dipastikan telah memiliki itu semua. 

“Do not Underestimate the Power of a Common Man”

Sayangnya, film ini juga memiliki beberapa aspek yang membuat perjalanan Rahul-Meena menjadi terasa sangat tidak menyenangkan untuk disimak. Aspek pertama, obviously, durasi yang bukan main panjangnya. Chennai Express tidak mempunyai materi cerita yang layak untuk diceritakan sepanjang 141 menit. Sebagai dampaknya, aliran cerita menjadi terasa sangat lambat dengan banyak sekali penyelesaian masalah yang bertele-tele dan cerita sampingan yang sebenarnya sangat tidak perlu dimasukkan agar pace film dapat berjalan lebih mulus. Perjalanan yang awalnya menarik ini pun lantas menjadi sangat membosankan dan gagal untuk menjaga rasa excitement para penonton, bahkan ketika permasalahan yang menimpa karakter-karakternya semakin besar dan serius sekalipun.

Aspek kedua terletak pada eksekusinya yang cheesy dan sangat berisik. Chennai Express sering menggunakan efek suara komik--you know, yang toeng-toeng, cciitt, itu--dan musik yang kelewat menggelegar sebagai pendamping di hampir semua adegan yang ada. Saking berisiknya, film ini seakan ingin mengajari dan mengendalikan emosi penontonnya secara blak-blakan bahwa adegan A namanya adegan dramatis, adegan B namanya adegan sedih, adegan C itu adegan lucu sehingga anda harus tertawa padahal sama sekali tidak lucu, dan seterusnya. Efek seperti ini justru membuat Chennai Express terasa seperti sinetron murahan dan menjatuhkan mood penonton sampai titik terendahnya. It's so painful, and do we really need all that?

Aspek ketiga adalah iklan produknya yang norak. Ada Nokia Lumia 920 yang disebutkan lengkap beserta dengan fitur dan harganya, kemudian munculnya opening logo Walt Disney minus kembang api dan istana, dan masih banyak lagi yang saking konyol dan noraknya saya sampai tidak sanggup menahan diri untuk tertawa sendiri. Jadi jika anda berpikir product placement dalam film Indonesia seperti Habibie & Ainun dan Di Bawah Lindungan Ka’bah sudah kelewatan, pikir ulang lagi. 

Satu-satunya bagian yang benar-benar saya nikmati betul dari film ini adalah tembang lagunya yang sangat adiktif dan koreografi tariannya yang dapat dikatakan sebagai salah satu yang paling spektakuler dan epik yang pernah saya saksikan di bioskop. Production value berupa desain set dan kostum-kostum warna-warninya juga layak untuk diacungi dua jempol. Tak lupa pula titipan sponsor dari pemerintah untuk mempromosikan keindahan India dalam film Chennai Express yang nyatanya terbukti sangat ampuh untuk membujuk penonton internasionalnya agar mengunjungi India sesegera mungkin--Slumdog Millionaire, I’m looking at you. Bahkan jika anda betah dengan kualitas narasinya, saya berani jamin uang tiket anda terbayar lunas berkat production value yang luar biasa ini.


Overall, saya tidak tahu apakah kekurangan-kekurangan yang saya sebutkan di atas memang merupakan ciri khas film India atau tidak, dan terserah apakah anda mau membela bahwa film ini adalah tribute untuk sinema India klasik or whatever, tetapi Chennai Express memang memiliki permasalahan yang sangat serius di bagian narasi, gaya humor dan eksekusinya untuk standard kualitas film masa kini dan intelijensi para penontonnya. What a beautiful mess.



Rating :
Length : 621 words
Review written by : @Elbert_Reyner



You Might Also Like

7 comments

  1. tukeran link, donk. wismacinema.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Hai Cinephile's Diary, boleh tukeran link blog. Blog kamu udah saya pasang di blog saya. Blog saya juga suka mereview film. :D

    http://catatannonton.blogspot.com/

    ReplyDelete
  3. sepertinya anda harus mendalami film2 bollywood masa kini. karena review anda hanya memanfaatkan pengetahuan intelektual anda di bidang cinema. baru nonton film india 1 x di bioskop tapi anda sudah berani bicara ini dan itu, padahal banyak sekali hal yg menarik buat disimak didalam film tersebut tapi sayang anda tidak mengetahuinya. itu alasan kenapa film ini secara komersil diseluruh dunia boleh dikatakan laris manis. semua itu dikarenakan banyak sekali yg menarik dari film tersebut. sering-seringlah nonton film bollywood. dan saran saya jangan mengargumenkan sesuatu hal yg anda tidak sukai tanpa bekal ilmu yg mumpuni. kalau anda bisa begitu baru boleh dibilang anda pengamat film profesional. kritikus handal aja ngasih rating 3,5 -4 dari 5 terhadap film CE.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Bro...boleh tukaran link, www.movietron.blogspot.com, link punya bro udh saya pasang di blog saya

    ReplyDelete
  6. bro, saya nominate Anda buat The Liebster/Sunshine Awards, silahkan check kalo bersedia hehe
    http://sinekdoks.wordpress.com/2013/08/19/the-late-liebster-sunshine-awards-2013/

    :sembah:

    ReplyDelete

Just do it.