THE MONUMENTS MEN (2014) : HALF BAD, HALF CLASSIC

3/22/2014 01:52:00 PM


Columbia Pictures / US / George Clooney / 119 Minutes / 2.39:1 / PG-13

Diadaptasi dari kisah nyata, The Monuments Men berkisah tentang sekelompok grup ahli seni yang dibentuk oleh Frank Stokes (George Clooney), seorang profesor yang mengkhawatirkan kehancuran kebudayaan dunia akibat Perang Dunia II. Misi grup ahli seni ini hanya satu dan dibentuk hanya untuk satu alasan saja : memburu barang-barang seni bersejarah yang dicuri oleh Nazi dan mengembalikannya ke tempat mereka dicuri. 


Di atas kertas, The Monuments Men telah memiliki segalanya. Sutradara berbakat, George Clooney. Aktor-aktris kaliber Oscar (termasuk George Clooney sendiri) yang mewarnai semua jajaran cast utamanya. Premise yang luar biasa menarik. Tetapi di depan layar, The Monuments Men adalah film yang gagal mengangkat semua potensinya itu. 

Kelemahan terbesarnya terletak pada tata narasi yang cenderung datar dan tidak pernah berhasil tampil semenarik premisenya. Duet pemenang Oscar, George Clooney dan Grant Heslov, selaku penulis naskahnya, tampak bingung akan ke mana film ini dibawa. Fokus narasinya sendiri cenderung tidak stabil karena masing-masing karakter seakan-akan ingin diberi nyawa yang berimbang satu sama lain, namun tidak ada satupun yang berhasil menjadi karakter yang paling stand out dan memorable.

Bahkan untuk ukuran film thriller dialogue-driven pun, The Monuments Men cenderung kurang dalam hal sajian tata dialog yang quotable dan menarik perhatian penonton. Padahal, apabila ditilik dari materi premise-nya (yang sangat Quentin Tarantino itu) film ini adalah film espionage / heist yang berpotensi untuk menjadi film thriller yang fun dan penuh dark humor yang mengocok perut. Hanya sayangnya, George Clooney lebih memilih untuk membuatnya terlalu serius dan mungkin, terlalu mirip dengan kisah aslinya tanpa bubuhan dramatisasi yang sepertinya diperlukan. Alhasil, alur film menjadi sangat lambat dengan perkembangan cerita yang datar, narasi yang ibaratnya seperti dongeng mata kuliah sejarah yang membosankan, dan sama sekali tidak memiliki unsur-unsur espionage seru yang kita nanti-nantikan. 

Untung saja, The Monuments Men masih memiliki skor dahsyat gubahan Alexandre Desplat dan jajaran cast yang masih bisa saja tampil sangat mempesona meski naskahnya tidak pernah mengizinkan mereka untuk berbuat lebih. Film ini sendiri juga mulai menemukan energinya pada paruh akhir, di mana tingkat tensinya sudah dapat terjaga dan alur cerita yang semakin menarik. Tata set tempat dan production value-nya juga tidak kalah juara. 


Overall, The Monuments Men adalah film yang menawarkan banyak sekali eye candies untuk para pecinta film dan sebuah pertunjukkan seni peran yang tidak akan gagal mempesona para penontonnya. Tetapi ia tidak lebih dari itu. Film ini gagal di banyak aspek, termasuk memenuhi ekspetasi penonton yang mengharapkan tontonan yang seru, cerdas, dan kompleks seperti kebanyakan film-film garapan George Clooney sebelumnya.[]

Rating : 



You Might Also Like

3 comments

  1. Salam kenal, boleh tukeran link?
    crazygirlatcinema.blogspot.com
    Thanks :)

    ReplyDelete
  2. salam kenal lagi, bro Elbert Reyner :)
    boleh tukaran link juga?
    sinekdoks.wordpress.com

    Thanks in advance :)

    ReplyDelete

Just do it.