8 FILM INDONESIA TERBAIK TAHUN 2013
12/31/2013 07:22:00 PMSaya menonton cukup banyak film-film Indonesia tahun 2013 kemarin, bahkan bisa dibilang yang terbanyak dalam hidup saya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya 5-6 film per tahun, tahun 2013 ini mungkin saya sudah menonton 20 film lebih. Kualitas industri sinema kita yang terus menunjukkan perkembangan yang sangat positif telah berhasil menarik minat saya untuk menyaksikan film-film karya anak bangsa di bioskop dengan harga tiket yang sama dengan film-film blockbuster dari Hollywood.
Tetapi 20 film bukanlah jumlah yang banyak. Total ada sekitar 240 film yang saya tonton tahun 2013 kemarin, 20 film hanya mengambil jatah sepuluh persennya saja. Ada banyak hal yang membuat saya tidak sempat menonton film Indonesia berkualitas di bioskop. Salah satunya adalah masa tayangnya yang sangat terbatas, rata-rata tidak dapat bertahan sampai seminggu per film. Saya masih ingat ketika saya tidak sempat menyaksikan film Pintu Harmonika karena saya sedang menghadapi Ujian Akhir Semester dan tidak sampai lima hari, film ini sudah tidak tayang di bioskop manapun di Surabaya. Kemudian beberapa film Indonesia yang sering “dibuang” oleh Cinema 21 ke bioskop-bioskop kelas 2 yang sangat jauh lokasinya dari kampus dan rumah saya yang membuat saya ogah untuk mengunjunginya, seperti film Cinta / Mati kemarin. Semoga tahun 2014 ini distribusi film Indonesia berkualitas bisa lebih lancar dan merata.
Seru, menyenangkan, dan dilakoni dengan baik, Laura & Marsha tidak hanya membawa penontonnya jalan-jalan keliling Eropa, tetapi juga mendalami kisah persahabatan antar dua karakter yang memiliki sifat sangat bertolak belakang.
Salah satu film Indonesia dengan tata artistik yang sangat menakjubkan dan tidak pernah sekalipun membuat penontonnya percaya kalau Belenggu melakukan proses syuting di Indonesia. Upi berhasil menciptakan universe tersendiri dengan atmosfir yang mengerikan dan alur cerita penuh twist dalam film horror besutannya ini.
Banyak kelemahan di sana-sini bukan berarti membuat film ini tidak perlu disaksikan di bioskop. Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck merupakan pencapaian luar biasa dalam industri film Indonesia dengan jalinan cerita yang bagus, tata artistik yang epik, dan sindiran-sindiran sosial yang akan membuat kita semua merenung seusai menyaksikannya.
5. Sokola Rimba
Sangat sederhana, bahkan nyaris tanpa plot, tetapi begitu kuat mengoyak hati dan menampar penonton dengan fakta mengenaskan tentang kondisi rakyat pedalaman yang tidak terjamah oleh pemerintah. Film ini juga menunjukkan betapa pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa dan negara agar tidak dibodohi oleh para penjajah. Sokola Rimba berhasil membawa pulang Piala Maya sebagai film Indonesia terbaik tahun 2013.
4. Finding Srimulat
Film yang dibuat dengan hati tentang kisah grup lawak legendaris Srimulat yang sudah dilupakan oleh masyarakat kita. Finding Srimulat akan membuat anda tertawa dan menangis pada saat yang bersamaan. Luar biasa!
3. 9 Summers 10 Autumns
Sangat rawan untuk menjadi film inspiratif yang hanya menjual nilai moral mentahan, Ifa Infasyah justru berhasil mengadaptasi novel autobiografi gubahan Iwan Setyawan tersebut menjadi salah satu mahakarya terbaik, paling menyentuh, dan paling tak terlupakan bagi saya tahun ini. 9 Summers 10 Autumns adalah film yang akan mengubah cara anda memandang hidup dan pendidikan.
2. Rectoverso
Rectoverso adalah film new release pertama yang saya nilai sangat bagus tahun 2013 lalu dan cukup membanggakan karena film tersebut datang dari Indonesia. Sampai saat ini, Rectoverso masih berhasil menyandang gelar sebagai film romansa-omnibus-non LGBT terbaik dan paling berkesan bagi saya tahun 2013 kemarin. Film ini juga membawa saya mendapatkan nominasi Penulisan Kritik Film Terbaik di Piala Maya 2013. Menyesal lah kalian yang melewatkannya di bioskop.
1. What They Don’t Talk About When They Talk About Love
Dibuat dengan cita rasa seni yang tinggi, What They Don’t Talk About When They Talk About Love adalah sebuah masterpiece yang tak henti-hentinya membuat saya terenyuh, terkagum-kagum dengan keunikannya, dan terhanyut dalam arus ceritanya yang mengalir dengan begitu magis. Mouly Surya berhasil memenangkan Piala Maya 2013 untuk kategori Sutradara Terbaik. Well deserved.
1 comments
review menarik, saya suka rectoverso...
ReplyDeleteJust do it.