Mengadaptasi buku ke medium film memang selamanya tidak pernah menjadi perkara mudah. Ada dua pertimbangan yang harus diperhatikan benar-benar oleh sang pembuat film, antara misinya untuk menyeimbangkan egonya dengan ego sang penulis, dan misinya untuk memuaskan penonton yang sebelumnya sudah membaca sumber materi ceritanya. Perselisihan antara pembuat film dan penonton seringkali terjadi pada materi cerita yang sudah terlebih dahulu terkenal di khayalak ramai, seperti, misalnya, buku-buku gubahan Dewi Lestari (Dee). Semenjak Rectoverso yang cukup bagus, film adaptasi berikutnya cenderung kurang memenuhi ekspetasi para penggemarnya, seperti Perahu Kertas, Madre, sampai Supernova: Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh.