Underworld : Awakening (2012) Review
2/11/2012 08:11:00 PM
Semenjak debutnya di tahun 2003, Underworld sepertinya menjadi film action kelas B yang memiliki fan base tersendiri hingga akhirnya menjelma menjadi franchise. Meski seluruh filmnya tidak pernah menembus angka $100 juta di box office America, namun perolehan keuntungan di seluruh dunia selalu sukses menembus $100 juta sehingga dianggap masih menguntungkan, apalagi budget film ini cukup rendah.
Di bawah bendera Screen Gems, cukup banyak para penonton yang membanding - bandingkan saga Underworld ini dengan “saudari”nya, Resident Evil. Hal ini cukup wajar mengingat kedua franchise tersebut sama - sama menawarkan adegan aksi keren dengan bintang utama aktris cantik dan seksi, tanpa begitu mempedulikan alur cerita-nya.
Sama seperti Rise of the Lycans, Len Wiseman, yang tidak lain adalah creator saga Underworld hanya duduk di kursi Producer saja, sementara kursi sutradara kini diduduki oleh duet Mans Marlind dan Bjorn Stein. Meski ditangani dua orang sutradara, kualitas Underworld Awakening ternyata tidak mampu menyamai kualitas para predecesor-nya, tetapi malah di bawah mereka semua. Alur cerita yang disuguhkan di film ini minim intrik dan terkesan dipaksakan untuk ada, bahkan anda tidak akan menemui pengembangan adat, peraturan, ataupun myth yang menarik mengenai dunia Vampire dan Lycans lagi dalam sekuel terbaru Underworld ini. Padahal, perlu diakui bahwa hal - hal tersebut-lah yang membuat ketiga predecesornya menarik untuk ditonton. Sehingga pada akhirnya film ini terasa begitu hambar, membosankan, dan keseluruhan plot-nya terkesan hanya berperan sebagai roda penggerak agar film ini bisa mengalir dari awal ke akhir dengan selipan beragam adegan aksi; tanpa mempedulikan betapa banyaknya plot hole dalam film ini ataupun kewajibannya untuk memunculkan rasa ketertarikan pada para penonton yang tengah menyaksikannya (bahasa kasarnya : film ini dibuat untuk meraup keuntungan saja)
Tidak hanya plotnya yang hambar, bahkan para penonton yang berharap tinggi pada adegan aksinya pun juga akan dikecewakan. Pasalnya, adegan aksi dalam film ini ternyata juga masih kalah jauh dibandingkan dengan para pendahulunya. Adegan aksi-nya tampak malas dan tidak kreatif, di mana semuanya hanyalah pengulangan saja dari beragam film - film aksi yang sudah rilis di bioskop. Mungkin satu - satunya yang cukup memorable hanyalah adegan kejar - kejaran antara Selene dengan para Lycans di jalan raya.
Overall, sekuel terbaru Underworld ini sama sekali tidak istimewa, namun malah mengalami penurunan di segi cerita maupun adegan aksi, sehingga membuatnya tampak seperti sebuah sequel yang tidak penting. Dan saya yakin juga sebagian besar penonton akan melupakan apa yang telah terjadi begitu mereka keluar bioskop.
Akhir kata, bagi yang masih ingin menyaksikan aksi si seksi Kate Beckinsale kembali, anda bisa bernafas lega karena jalan menuju film kelima telah dibuka. Sampai jumpa kembali di bioskop awal tahun 2015 nanti.
0 comments
Just do it.