RISE OF THE GUARDIANS (2012) : DO YOU BELIEVE IN THEM?

12/04/2012 12:04:00 PM



Sepertinya tema Hollywood untuk tahun 2012 ini adalah ajang berkumpulnya para karakter dunia fiksional di satu film. Setelah mengumpulkan para superhero Marvel, mengajak para monster klasik menginap di satu hotel, hingga reuni akbar para karakter dunia horror di sebuah kabin, kali ini giliran DreamWorks Animation yang mengajak kita untuk menyaksikan aksi geng dari dunia fairy tale yang terdiri dari Santa Claus / North, Tooth Fairy / Tooth, Sand Man / Sandy, Easter Kangaroo Bunny dan Jack Frost. Apakah film ini berhasil memberi hiburan berkelas seperti yang kita harapkan dari sebuah film animasi DreamWorks?


THE AVENGERS, FOR YOUNGER KIDS

Cerita film ini diadaptasi dari buku novel anak-anak, “Guardians of Childhood” yang kisahnya berfokus pada karakter Jack Frost (Chris Pine), salah seorang makhluk gaib yang diutus oleh Man on the Moon untuk menjadi Guardians ketika Boogeyman (Jude Law) bangkit kembali untuk menteror anak-anak. Bersama dengan North (Alec Baldwin), Sandy (bisu), Bunny (Hugh Jackman) dan Tooth (Isla Fisher), Jack Frost berjuang menghentikan aksi Boogeyman sekaligus menemukan jati dirinya sebagai seorang Guardian. 

Hal utama yang paling menarik perhatian dari film justru bukan dari ceritanya yang sekedar good vs. evil, tetapi bagaimana DreamWorks menggambar ulang karakter-karakter dari dunia fairy tale yang telah kita kenal selama ini ke dalam wujud yang terkesan lebih sangar dan tidak terlihat kekanak-kanakan. Sebagai contoh adalah North (Santa Claus) yang digambarkan seperti veteran perang dari Russia yang gagah dengan tato “naughty” - “nice” di lengan kanan dan kirinya. Kemudian Easter Bunny yang dibuat seperti peleburan antara Kanguru dan sosok warrior yang macho. Sosok terbaru Jack Frost yang cool pun berhasil menepis wujud boneka salju yang dihidupkan oleh Michael Keaton 14 tahun silam ataupun kakek-kakek sinting di film The Santa Clause 3. 

Tidak hanya itu, di tengah sajian pertempuran yang epic antara kubu Guardians dengan Boogeyman, Rise of the Guardians juga masih sempat memperkenalkan kembali kisah mythology para karakter yang sudah legendaris ini dengan perubahan dan pengembangan di sana-sini sehingga sanggup memberikan rasa excitement di samping ke-familiaran kita dengan karakter tersebut dan beragam adegan-adegan yang secara mengejutkan cukup menyentuh. Pesan “believe” yang diusungnya mungkin sedikit banyak mengingatkan kita dengan film The Pollar Express, tetapi untungnya DreamWorks berhasil menyajikannya dalam packaging yang baik sehingga masih mampu memberi efek magis untuk anak-anak dan juga percikan kenangan masa kecil bagi para remaja hingga orang tua. 



WAY TOO MUCH FOR 90 MINUTES

Sayang, Rise of the Guardians kekurangan energi dari segi narasinya, meski gaya penceritaannya bisa dibilang keren, dewasa, a little bit dark dan jauh dari kesan cheesy. Batasan durasi dapat dituduh sebagai salah satu penyebabnya karena apabila ditilik dari ambisi dan materi cerita dalam film ini yang sangat luas, dapat dikatakan mustahil untuk menyajikan keseluruhannya itu dalam durasi 90 menit. Akibatnya, back story para karakter utama--selain Jack Frost--di film ini terasa sangat kurang tergali dan alur film juga terasa sangat cepat di awal film dengan segala kemunculan konflik yang serba tiba-tiba. Mungkin inilah yang juga akan terjadi pada film The Avengers apabila tidak didahului oleh aksi solo para karakter utamanya. 

Meski demikian, DreamWorks telah berusaha semaksimal mungkin dalam mengembangkan naskah dan menutupi kelemahannya itu. Hal ini terbukti dari cara DreamWorks menata visualisasi dunia para tokoh fairy tale yang sangat indah, colorful dan imajinatif dengan pergerakan kameranya yang berhasil mengeksplorasi efek 3Dnya dengan amat stylish. Adegan pertarungannya juga termasuk epic dengan beragam ajang pamer kekuatan para Guardians--yang mana sejauh ini dapat dikatakan sebagai salah satu yang paling epic dalam dunia film animasi.


Overall, kadar humor dan naskah Rise of the Guardians memang dapat dikatakan kurang menggigit, tetapi dengan animasi yang sangat cantik, adegan aksi spektakuler dan deretan karakter-karakter yang lovable, tidak ada yang menyangkal kalau Rise of the Guardians adalah film animasi yang epic, heartwarming, and unforgettable. Kualitasnya juga jauh di atas produk DreamWorks untuk musim panas lalu (Madagascar 3), meski performa Box Office Rise of the Guardians yang lemah tetap menjadi misteri sampai sekarang. 





You Might Also Like

3 comments

  1. gara2 keracun bacaan review di blog ini, me n family kemaren bela2x in nonton yg versi 3d ( dgn tiket 70rb/lbr @.@ )...hasilnya worth it bgt.....really PUEERRFECT 3D experience...:thumbsup

    ReplyDelete
  2. Wahahaha. Senang bisa membantu bro k3pui sekeluarga :D
    Tapi kok mahal banget harga tiketnya?!

    ReplyDelete
  3. wah... menarik... recommended sites...

    ReplyDelete

Just do it.