WORLD WAR Z 3D REVIEW : THREE REASONS WHY YOU SHOULDN'T WATCH IT IN 3D
6/23/2013 01:39:00 PMMarc Forster (Director) and Brad Pitt |
Inilah tiga alasan mengapa saya tidak menyaksikan World War Z dalam format 3D, dan mengapa anda juga harus melakukan hal yang serupa.
1. Shaky Cam
Teknik shaky cam (gambar bergoyang), apabila digunakan dalam dosis yang wajar, memang berhasil menaikkan tensi dan cocok untuk diimplementasikan dalam genre thriller agar penonton merasa lebih terlibat dalam alur ceritanya, tetapi untuk sebuah film 3D, it's a big no no. Shaky cam dalam film 3D dapat menyebabkan kepala pusing, sakit mata, dan gangguan pencernaan dan koordinasi tubuh.
2. The Editing
Apabila anda pernah menyaksikan Quantum of Solace dan Machine Gun Preacher, maka anda kurang lebih sudah mengenal betul gaya adegan aksi Marc Forster : cepat, shaky, dan banyak menggunakan teknik quick cut. Perpindahan adegan yang cepat tentu membuat efek depth dan pop out-nya tidak dapat tampil maksimal, dan ia juga memberi sumbangsih yang cukup besar atas ketidaknyamanan yang anda rasakan.
3. It was Never Intended to be a 3D movie, until...
Inilah bagian yang terpenting. Paramount mengejutkan semua orang (dan mungkin Marc Forster sendiri) bahwa mereka memutuskan untuk mengkonversi World War Z ke dalam format 3D agar film ini dapat lebih berbicara banyak di box office internasionalnya dan tidak mengalami kerugian yang terlalu besar; sama seperti yang mereka lakukan terhadap film G.I Joe 2 : Retaliation. Parahnya, Marc Forster tidak pernah mengantisipasi keputusan Paramount tersebut pada saat proses syuting, jadi ya, efek 3D film ini akan sangat buruk.
1 comments
Saya udah nonton bang di 3D. Depth-nya sih lumayan, kalo pop-out, jangan di tanya deh (menurut ane) film life-action gak cocok buat 3D.
ReplyDeleteBerhubung di Surabaya harganya 3D dan non-3D sama jadi saya milih 3D aja, lumayan lah bedanya pake dan gak pake kacamata :P
Just do it.