TEST PACK (2012) : A BREATH OF FRESH AIR IN ROMANCE GENRE

9/16/2012 02:22:00 PM


"Ketakutan suami itu bermacam - macam, mas. Ada suami yang takut sama istrinya. Ada suami yang takut tidak bisa nafkain keluarganya. Atau bahkan ada suami yang takut tidak bisa mendidik anaknya dengan baik. Ketakutanmu yang mana?"
Tentu kalian semua tahu bahwa sebagian besar film romance, baik itu buatan lokal ataupun Hollywood, selalu menceritakan mengenai proses bagaimana kedua orang lawan jenis bisa saling mencintai satu sama lain. Seiring perkembangan jaman, kisah tersebut mulai dikembangkan aneh - aneh supaya terlihat original dan fresh, namun pada kenyataannya, bagian pertengahan hingga akhir film - film tersebut selalu sama saja; seakan - akan tidak ada ide lain untuk mengisi bagian tersebut. Well, tentu tidak semua film romance mengusung formula seperti itu. Salah satunya adalah film produksi tanah air berjudul Test Pack garapan sutradara Monty Tiwa ini. 
YOU ARE MY BABY




Pada dasarnya, film Test Pack ini jelas tidak menyajikan kisah percintaan yang belum pernah anda lihat / baca / dengar sebelumnya, melainkan sebuah kisah yang jarang dijadikan film. Test Pack mengungkap cerita mengenai sepasang suami - istri, Rahmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa). Kulit kehidupan rumah tangga mereka, bagi rekan - rekan kerja dan juga para penonton, begitu sempurna : tinggal di rumah mewah, kondisi ekonomi serta pekerjaan yang membanggakan orang tua, hingga hubungan pasutri yang rukun dan harmonis. 

Namun, di dalamnya, mereka sangat mendambakan buah hati untuk melengkapi keluarga yang mereka bangun itu. Sayang, usaha dan berbagai trik hubungan seks yang mereka lakukan tidak pernah berhasil. Lambat laun, hal ini mulai mempengaruhi keeratan hubungan Rahmat dan Tata. Belum lagi kemunculan karakter Shinta (Renata Kusmanto) yang misterius semakin memperkeruh suasana. 

A FRESH ENTRY OF ROMANCE GENRE


Meski memiliki tema yang dewasa dan berpotensi untuk menjadi film romance R-rated ala Sex and the City, Test Pack tidak menawarkan adegan ataupun humor - humor yang terlalu vulgar. Film ini justru tampil apa adanya dan berusaha sebisa mungkin untuk sesuai dengan budaya serta realitas kehidupan rumah tangga masyarakat Indonesia menengah ke atas. Berbeda dengan genre lain yang semakin di-lebaykan semakin baik, film romance justru membutuhkan eksekusi yang seperti ini agar dapat membangun koneksi yang baik dengan para penonton.

Siapa sih yang tidak sebal menyaksikan peristiwa penembakkan seorang cewek sambil mengatakan kata - kata mutiara di hadapan ratusan orang pada akhir film, pengakuan kesalahan / sebuah rahasia yang membuat hubungan retak, beli tiket ke luar negeri hanya untuk menghentikan si cewek agar tidak pergi dan si cewek dengan gobloknya terharu lalu membatalkan semua kesempatannya untuk menempuh hidup yang lebih baik hanya demi cinta, dan berbagai adegan yang tidak masuk akal lainnya? (that’s a looong question!)

Ya memang adegan - adegan tersebut akan membuat sebagian besar para remaja perempuan tersenyum dan menangis di bioskop karena sangat unyu dan so sweet pol, apalagi kalau cowoknya ganteng. But, seriously, apakah hal - hal di atas ini bisa terjadi di kehidupan nyata? Yup. Impossible. Dan itulah mengapa para sineas selalu mengakhiri film romance mereka dengan adegan yang paling tidak masuk akal karena mereka tidak dapat membuat kelanjutannya lagi.

Test Pack menjauhkan dirinya dari formula tersebut, yeah not entirely, but it comes much more enjoyable than any recent love stories. Kisahnya mengalir dengan baik dan ringan  tetapi sanggup memberi hiburan yang maksimal serta pesan - pesan moral melalui dialognya yang solid kepada penontonnya. Chemistry antara karakter Rahmat (Reza Rahadian) dan Tata (Acha Septriasa) terasa sangat manis, kuat dan menyenangkan untuk disaksikan. Dan tentu semua itu berkat boost dari kualitas akting mereka yang prima. 

Humor - humor lucu, side story karakter Shinta, hingga moment mengharukan juga tak lupa ikut mejeng dalam durasi film ini. Hal ini membuat film Test Pack menjadi sangat enjoyable dan para penonton jelas sama sekali tidak keberatan untuk mengikuti kisah kehidupan rumah tangga Rahmat dan Tata ini beberapa jam lagi.

WITH A SPOONFUL OF DESTRUCTIVE FORMULA


Sayangnya, ntah para creator (penulis novel / scriptwritter / sutradara) Test Pack ini merasa kurang lengkap atau gimana, namun film ini masih saja menggunakan formula usang film Romance, dan parahnya lagi, film ini mengambil formula yang buruk. 

Rasa asyik secara tiba - tiba harus berbanting setir ke rasa bosan pada kala Test Pack mulai terjerumus ke ranah film Romance umum yang predictable hingga film ini berakhir. Padahal, film ini jelas memiliki banyak kesempatan untuk tampil berbeda dan tidak perlu harus berakhir seperti itu. 

Pace juga turut serta menjadi masalah. Setelah puncak emosional di pertengahan film, Test Pack lambat laun kehilangan sisi menarik-nya. Selain munculnya formula yang sudah disebutkan di atas, perkembangan cerita juga rasanya menjadi agak bertele - tele, datar, dengan penyelesaian masalah yang serba instan pula. Akibatnya, arus durasi jadi terasa mengalir begitu lama. Ya, intinya, para penonton dibuat ilfeel di paruh akhirnya karena tidak sesuai dengan ekspetasi yang sudah dibangun di awal hingga pertengahan film.

OVERALL,
Test Pack adalah film romance yang cukup bagus dan segar, di luar segala kekurangan - kekurangannya itu. Akting yang baik, paruh awal film yang begitu menyenangkan, dan directing yang solid dari Monty Tiwa memberi angin segar tersendiri di tengah lesu-nya film - film bergenre romance. Dan sungguh membanggakan pula karena angin segar itu berhembus dari Indonesia. 


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

TEST PACK : YOU ARE MY BABY
StarVision | Indonesia | September, 06 2012 (nationwide)  
Based on a Novel "TEST PACK" by Ninit Yunita 
A Monty Tiwa Film | Written by : Adithya Mulya 
Romance / Comedy | PG-13 for Sexual References and Inuendo
Color | 110 Minutes | Aspect Ratio : 2.39:1

Short Review :
Test Pack adalah film romance yang cukup bagus dan segar, di luar segala kekurangan - kekurangannya itu. Akting yang baik, paruh awal film yang begitu menyenangkan, dan directing yang solid dari Monty Tiwa memberi kesegaran tersendiri di tengah langkanya film - film romance yang bagus. Dan sungguh membanggakan pula karena angin segar itu berhembus dari Indonesia. 


You Might Also Like

0 comments

Just do it.