JANE GOT A GUN (2016) REVIEW: DRAMA WESTERN YANG TIDAK SEASYIK JUDULNYA

3/15/2016 05:47:00 PM


Genre: Drama 
Negara: Amerika
Distributor: Prima Cinema Multimedia (Cinema 21)
Tanggal Rilis: 12 Maret 2016 (midnight)
Format: Regular 2D

Plot:

Mengambil set waktu beberapa tahun setelah perang sipil, kehidupan Jane (Nathalie Portman) berubah total ketika ia mendapati lima butir peluru tertancap di punggung suaminya. Jane kemudian pergi mencari bala bantuan dari Dan Frost (Joel Edgerton) untuk melawan balik geng John Bishop (Ewan McGreggor) yang tidak akan berhenti sebelum keluarganya dibantai habis. Tetapi Jane menyimpan masa lalu kelam yang membuat segalanya tidak sesederhana itu.



Review:

Jane Got a Gun adalah salah satu dari sebagian film high profile yang mengalami kendala produksi. Dimulai dari prestasinya sebagai salah satu naskah terfavorit di situs black list, kemudian terbengkalai ditinggal sutradara dan bintang-bintang papan atas hanya dua hari setelah proses syuting dimulai di tahun 2013, hingga akhirnya dirilis pada awal tahun 2016 dengan publikasi yang tak berhasil menimbulkan gaung sama sekali. Sangat disayangkan memang, karena Jane Got a Gun sebenarnya mempunyai aktor-aktris papan atas Hollywood dan tim belakang layar yang tak bisa dipandang remeh. 

A missed opportunity adalah kata-kata yang langsung terlintas di benak seusai menyaksikan film ini. Bayangkan, dengan cast sekelas Nathalie Portman, Joel Edgerton, Ewan McGreggor yang sebelumnya pernah tampil bersama di trilogi prekuel Star Wars dan sutradara Gavin O’Connor (Miracle, Warrior) di belakang layar, tak sulit sebenarnya bagi Jane Got a Gun untuk mendapat perhatian di musim penghargaan. Terlebih lagi, film ini mendapat dukungan akting yang memukau dan tata sinematografi juara arahan Mandy Walker (Australia) yang membuatnya semakin terlihat mewah.


Sayang, masalah produksi yang berlarut-larut terbawa hingga pada produk akhirnya. Editing yang payah hingga keseluruhan cerita yang terasa kurang matang membuat pengalaman menonton Jane Got A Gun lebih menjenuhkan daripada mengesankan. Perkembangan karakter-karakter yang menarik pun harus tenggelam dalam tone-nya yang terlalu serius serta adegan-adegan flashback yang lebih banyak mengganggu daripada informatif.

Dan ketika Jane Got A Gun mulai melayangkan jurus-jurus pamungkasnya berupa plot twist dan adegan baku tembak menegangkan di lima belas menit terakhirnya, semua sudah terlambat. Film ini telah kehilangan momentum dan kesabaran penonton untuk mengikuti petualangan Jane membalas dendam pada geng Bishop.


Overall, Jane Got a Gun adalah film berpotensi yang tak mampu menyembunyikan proses produksinya yang penuh masalah. Sinematografi cantik dan karakter-karakter menarik yang diperankan dengan sangat bagus itu pun harus dikorbankan untuk menyeimbangi editing tambal sulam yang payah dan gaya bertutur yang tak pernah berhasil menarik simpati penontonnya. Untuk sebuah film dengan judul seasik itu, Jane Got a Gun tidak asik untuk diikuti sama sekali.


Rating: 2.5 out of 5 stars



You Might Also Like

2 comments

Just do it.