CAPTAIN AMERICA CIVIL WAR: IMAX + MOVIE REVIEW

5/04/2016 01:11:00 PM


Genre: Action
Negara: Amerika
Distributor: Walt Disney Pictures (Buena Vista) Indonesia
Tanggal Rilis: 27 April 2016 (wide)
Format: Regular 2D, Regular 3D, Sphere X 3D, IMAX 3D, 4DX 3D

Movie: 5/5

Russo Brothers mengambil jalan yang berbeda untuk bercerita dan menyajikan konflik internal antar superhero-nya dengan tetap tampil fun dan penuh humor. Hasilnya? Captain America Civil War tidak hanya berhasil menghidupkan cerita dan keputusan-keputusan mengejutkan para karakternya yang akan mengajak penontonnya berpikir, tetapi juga berhasil menjadi installment Marvel Cinematic Universe yang terbaik, kelam, dan paling menyentuh yang pernah dibuat.



About IMAX 3D Experience

Konsep dasar teknologi 3D yang diusung IMAX ini kurang lebih sama dengan Real D 3D, di mana layar dan proyektornya yang bekerja secara aktif, sedangkan kacamata 3D bekerja secara pasif. Alhasil, gambar yang dihasilkan lebih terang dan meminimalisir (bahkan hampir tidak ada) kemunculan ghosting atau gambar ganda ketika kepala anda bergerak. Kacamata IMAX 3D juga tidak membutuhkan baterai seperti teknologi Dolby 3D milik cinema 21 sehingga lebih nyaman dan ringan ketika dipakai. 
——
Keunggulan lain dari IMAX 3D adalah luas dan struktur layarnya yang didesain sedemikian rupa untuk mencakup seluruh area pandang mata penonton, sehingga otomatis efek 3D yang dihasilkan pasti akan jauh lebih dahsyat dibanding layar reguler.


Aspect Ratio: 2.39:1 (with black bar) / 1.90:1 (IMAX scenes)

Aspect Ratio layar IMAX adalah 1.90:1 (sedikit lebih lebar dari standard TV 16:9) dan tidak dapat diubah lagi seperti yang banyak kalian jumpai di studio-studio reguler cinema 21. Sehingga ketika memutar film dengan aspect ratio 2.39:1 (lebih lebar), ada black bar di atas dan di bawah layar. Di film-film 3D, black bar tersebut sangat mengganggu dan membuat layar terlihat lebih kecil. Sedangkan di film 2D, hal ini tidak terlalu mengganggu.
Sebagian besar film Captain America: Civil War dipresentasikan menggunakan aspect ratio 2.39:1. Adegan yang difilmkan dengan kamera IMAX (berdurasi sekitar 15 menit) tampil memenuhi layar.


Brightness: 5/5 

Level brightness bisa dibilang sebagai aspek paling krusial dalam kenikmatan kita menonton film 3D, karena kacamata yang kita kenakan membuat gambar di layar terlihat lebih gelap. IMAX memiliki dua proyektor yang digunakan untuk menembakkan gambar ke layar, sehingga otomatis film-film 3D yang diputar di studio IMAX tampak lebih terang dibanding layar reguler.
——
Film Captain America: Civil War banyak mengambil latar waktu di siang hari dan di tempat-tempat dengan tata pencahayaan yang memadai. Hal ini tentu sangat membantu efek 3D-nya untuk terlihat secerah mungkin di balik kacamata IMAX dan menutup-nutupi kelemahan tingkat brightness-nya. Tantangan sesungguhnya memang baru terasa pada adegan-adegan gelap atau yang mengambil latar di malam hari, tetapi Captain America: Civil War tidak mengalami kendala sama sekali. 


Depth: 3/5

Efek depth adalah kedalaman gambar di layar yang membuat penonton seolah-olah sedang menyaksikan peristiwa yang benar-benar terjadi dari balik jendela di depannya (layar). Singkatnya, efek depth membantu background terlihat lebih nyata dan membuat penonton merasa terlibat di dalam adegannya. Layar IMAX sangat membantu efek kedalaman gambar untuk bekerja lebih maksimal.
——
Entah kenapa, film-film MCU masih belum ada yang difilmkan menggunakan kamera 3D meski mereka selalu merencanakan film-filmnya untuk dirilis dalam format 3D, IMAX 3D, dan premium large format lainnya. Jadi, selain adegan pertarungan di bandara yang difilmkan dengan kamera IMAX dan mempunyai efek 3D yang luar biasa, adegan-adegan lain dalam Captain America Civil War adalah hasil konversi dengan tingkat kedalaman gambar yang hampir di bawah rata-rata.


Pop-Out: 2/5

Efek pop-out adalah efek gambar yang keluar dari layar dan ‘menusuk’ mata penontonnya. Bagi penonton awam, efek pop-out ini sering dianggap sebagai definisi dari efek 3D.
—— 
Efek pop out dalam film Captain America Civil War banyak ‘dikuasai’ oleh para manusia serangga Spider-Man dan Ant-Man, di mana mereka hampir selalu berayun-ayun dan meluncur keluar dari layar ketika sedang beraksi di bandara. 


Sound: 5/5

Salah satu aspek yang paling menarik dari IMAX adalah sound system-nya yang membutuhkan mixing khusus untuk dapat menciptakan efek suara 3D yang menyebar rata di ruangan studio. Setelah menyaksikan beberapa film dalam format IMAX, saya mengambil kesimpulan bahwa kualitas sound setiap film tidak sama. 
——
Mulai dari efek suara gerakan armor Iron Man, dentuman bass ledakan, dialog antar karakter, sampai detil suara terkecil seperti suara rebusan sup masakan Vision, semua terdengar sangat jernih dan seimbang, sesuai dengan standard film raksasa seperti ini.




The IMAX Experience: 4.5/5


Captain America: Civil War jelas merupakan salah satu film terdahsyat yang pernah dibuat oleh Marvel. Russo Brothers berhasil mengimbangi adegan aksi dan kekuatan ceritanya untuk tampil sama-sama dahsyat dan memberi dampak besar kepada penontonnya. Dan itu jelas bukan sesuatu yang mudah dilakukan, secara banyak filmmaker yang masih belum bisa menemui titik seimbang tersebut. Tidak hanya itu, Russo Brothers juga memfilmkan Captain America: Civil War dengan menggunakan kamera IMAX terbaru pada adegan aksi terbesar di film ini, yaitu adegan pertarungan para superhero di bandara. Even if you didn’t like the movie, it’s worth the ticket admission alone. Sayang, usaha maksimal Russo Brothers tersebut tidak didukung oleh efek 3Dnya yang tampil agak di bawah rata-rata.



You Might Also Like

2 comments

Just do it.