Wu Xia Review

7/09/2011 02:19:00 PM


Donnie Yen adalah aktor laga yang tengah naik daun berkat perannya dalam 2 film IP Man yang populer dan dipuji - puji kritikus. Ia kebanjiran banyak tawaran untuk main film salah satunya adalah The Lost Bladesman yang buruk secara kualitas dan yang terbaru, Wu Xia. Apakah kualitas Wu Xia bisa menyamai dwilogi IP Man yang sama - sama bergenre martial arts?

Liu Jin Xi adalah seorang pegawai pabrik kertas biasa yang hidupnya berubah drastis setelah berhasil mengalahkan 2 penjahat kelas kakap. Detective Xu Bai Jiu menganggap bahwa keberhasilan Liu mengalahkan 2 penjahat ini bukanlah kebetulan seperti yang dianggap para penduduk desa di sana, melainkan karena kemampuan kung-fu Liu yang luar biasa. Tanpa adanya bukti - bukti kuat, Xu berusaha untuk menguak rahasia besar Liu yang ternyata usaha tersebut malah mengancam kehidupan masyarakat desa tempat ia tinggal.

Menurut saya, Wu Xia adalah film yang mengecewakan dalam berbagai aspek. Adegan aksi-nya yang sangat minim adalah salah satu kekurangan dari film ini. Sebenarnya saya tidak terlalu mengkhawatirkan adegan aksi yang minim, apabila film ini dibalut dengan alur cerita yang menarik, mencekam dan membuat anda terus terpaku pada layar. Contohnya tentu saja Watchmen, minim adegan aksi namun ceritanya sangat menarik.
Sayangnya, kesempatan untuk mengembangkan alur cerita yang menarik juga tidak dimanfaatkan sebaik - baiknya oleh pihak kreator.

Wu Xia dibuka cukup baik. Penyelidikan detective Xu Bai Jiu sangat attractive dan menarik untuk diikuti. Sayangnya, ketika film bergulir makin jauh, alur cerita Wu Xia justru kedodoran dan tidak fokus. Penyelidikan detective Xu yang awalnya menarik, malah menjadi membosankan dan aneh. Kemudian keputusan yang diambil para tokohnya juga terkesan bodoh dan tidak masuk akal. Plot-nya juga tidak berkembang, pointless dan predictable. Tidak ada twist pula. Parahnya lagi, di tengah kebosanan ini, tidak ada adegan aksi sama sekali. Adegan aksi yang cukup keren baru disajikan ketika film ini akan berakhir. Itupun juga dipaksakan. Ya, plot yang mengiringi adegan aksi ini, menurut saya, terkesan terlalu dipaksakan. Belum lagi ending-nya juga payah dan konyol.

Di luar segala kekurangannya tersebut, akting Donnie Yen dan Takeshi Kaneshiro bisa dibilang agak menyelamatkan film ini. Mereka berakting cukup baik dalam menghidupkan karakter - karakternya. Selain itu, cinematography film ini, seperti kebanyakan film - film China, layak diacungi jempol. Tidak ada shaky cam, tidak banyak perpindahan adegan, sehingga kita bisa menyaksikan adegan aksi yang ada dengan angle terbaik. Adegan slow motion-nya juga terasa pas. Penangkapan gambar keindahan alamnya juga baik.
Overall, bagi penggemar Donnie Yen ataupun yang ingin menghabiskan waktu luang di tengah krisis film yang tidak segera berakhir, film ini bisa dijadikan film alternatif. Sedangkan bagi penggemar martial arts, kalian bisa meninggalkan film ini pada saat pertengahan film, kemudian kembali lagi 30 menit sebelum film ini berakhir, dijamin anda tidak akan kehilangan apa - apa.

trailer :


8-minutes footage from the movie [spoiler alert]


RATING : 2.5 out of 5 Stars

You Might Also Like

0 comments

Just do it.