GREEN LANTERN REVIEW [exclusive]

6/24/2011 05:00:00 PM


Green Lantern merupakan salah satu film Superhero yang rilis musim panas tahun ini. Namun, tidak seperti film - film superhero kebanyakan yang dinanti - nantikan banyak orang, Green Lantern lebih banyak menuai "kontroversi" akibat visualisasi-nya yang bisa dibilang tidak sesuai dengan yang diharapkan para fans. Tidak ingin  negative buzz ini berlangsung terus menerus yang ujung - ujungnya bakal mempengaruhi pendapatan di Box Office, Warner Bros mengerahkan tim marketing-nya untuk melakukan promosi gila - gilaan seperti berbagai macam trailer, clip, TV spot dan mengucurkan dana tambahan untuk menyempurnakan visual effect film ini. Hasilnya, memang berhasil menumbuhkan reaksi positif. Namun apakah filmnya sendiri berhasil memenuhi harapan para fans? Let's find out.

Hal Jordan adalah seorang pilot uji coba pesawat tempur yang pekerjaannya terancam akibat aksi nekadnya yang berujung pada kerugian perusahaan bermilyar - milyar dolar. Di tengah masalah yang membuat hidupnya kacau ini, Hal tiba - tiba ditarik oleh semacam kekuatan yang kemudian mempertemukannya dengan Abin Sur, ksatria Green Lantern Corp. terkuat yang sedang sekarat. Abin Sur kemudian mewariskan cincinnya kepada Hal. Hal Jordan kemudian menyadari kekuatan dari cincin itu dan ia kemudian "dipanggil" ke Planet Oa untuk bertemu dengan sang pemimpin Green Lantern, Sinestro dan ia dilatih di sana. Setelah itu, para Green Lantern menghadapi musuh besar yang bernama Parallax. Parallax begitu kuat dan berniat menyerang bumi setelah mendapatkan telepati dari Hector Hammond, seorang ilmuwan yang secara tak sengaja terinfeksi racun Parallax yang terdapat di dalam tubuh Abin Sur. Hal Jordan, yang sudah menjelma menjadi Green Lantern mau tidak mau harus melindungi Bumi.

Apabila sipnosis di atas tampak menjanjikan, well, tidak dengan filmnya. Green Lantern adalah film yang gagal total baik dari segi penceritaan maupun dari segi penciptaan pondasi yang kuat dalam film pertama Green Lantern ini. Si penulis naskah dan pihak creator terlihat terlalu berambisi untuk menciptakan film Green Lantern yang kualitasnya bisa menyamai film - film superhero sukses semacam Iron Man. Akibatnya, terlalu banyak elemen cerita yang dimasukkan tanpa adanya penjelasan yang justru membingungkan penonton. Selain itu, terdapat banyak sekali plot hole dan adegan - adegan membingungkan seperti Green Lantern yang tiba - tiba saja muncul di laboratorium rahasia pemerintah untuk menghentikan Hector maupun asal muasal Parallax yang tidak diceritakan dengan jelas. Bukan itu saja, masih banyak lagi pertanyaan - pertanyaan yang tidak terjawab dari film ini.

Selain penceritaannya yang kacau, karakter - karakter yang ada di film ini juga tidak berhasil dihidupkan dengan baik. Hal Jordan terkesan "go with the flow" sedangkan peran Carol juga tidak terlalu penting. Mark Strong yang memerankan Sinestro dengan cemerlang juga disia - sia-kan karena perannya di film ini juga tidak banyak. Overall, karakter - karakter dalam film ini tidak berkembang serta tdak begitu jelas peran dan motif mereka.

Parahnya lagi, film ini disutradarai oleh sutradara yang cukup berkompeten, Martin Campbell. Terbukti, ia berhasil menghadirkan salah satu film Bond terbaik, Casino Royale, menghidupkan karakter Zorro dalam The Mask of Zorro, dan film debut Pierce Brosnan sebagai Bond dalam Goldeneye yang juga dipuji - puji kritikus. Sutradara berbakat namun apabila jika tidak didukung dengan naskah film yang baik, tentu saja hasil akhir filmnya tidak memuaskan, bukan?
Mengenai Visual Effects-nya memang cukup dahsyat, meski kostum CGI Green Lantern tampak aneh dan kurang menyatu dengan tubuh Ryan Reynolds, terutama topengnya yang kelihatan sekali efek-nya. Adegan aksi-nya sendiri cukup keren dan eye-catching meski terkesan sangat komikal dan kekanak - kanakan.

Overall, Green Lantern adalah film Summer yang sangat mengecewakan, meski tidak separah The Last Airbender tahun lalu. Meski buruk, Green Lantern masih bisa menjadi tontonan menghibur di kala senggang ketika nanti DVD bajakan dengan kualitas gambar bagusnya sudah dirilis. Bahkan tidak berlebihan apabila mengatakan kalau film ini bakal menjadi film terbaik sepanjang masa bagi anak - anak Sekolah Dasar.



RATING : 2 out of 5 STARS

You Might Also Like

2 comments

Just do it.