THE AMAZING SPIDER-MAN (2012) REVIEW

7/08/2012 09:37:00 PM


"You seriously think I'm a cop? In a skintight red and blue suit? -Peter Parker"
Berbeda dengan The Avengers dan The Dark Knight Rises yang mostly selalu mendapat respon positif dari media - media, proyek reboot The Amazing Spider-Man justru selalu menjadi bulan - bulanan para pecinta film yang merasa pesimis terhadap film berbudget $215 million ini. Alasan utamanya tentu saja karena banyak yang sangat menyukai trilogi Spider-Man besutan Sam Raimi, dan secara keseluruhan, memang tidak ada yang salah pada ketiga film Spider-Man sebelumnya. Banyak pihak yang menyayangkan langkah para petinggi Sony karena tidak mau memberi kebebasan pada Sam Raimi untuk berkarya dalam Spider-Man 4, kemudian justru memecatnya dengan alasan “perbedaan kreatifitas” dan menunjuk Marc Webb untuk mengomandani proyek reboot Spider-Man sebelum mereka kehilangan hak cipta-nya. Apakah langkah yang dilakukan Sony ini benar, atau malah membuat Sam Raimi tertawa terbahak - bahak kala menyaksikan film reboot Spider-Man tersebut?

Seperti yang kita ketahui, kisah The Amazing Spider-Man dimulai ketika Peter Parker (Andrew Garfield) masih duduk di bangku SMA. Ia hidup bersama dengan Uncle Ben (Martin Sheen) dan Aunt May (Sally Field) selama bertahun - tahun semenjak kedua orang tuanya pergi ketika ia masih kecil dan tidak pernah kembali. Kehidupannya mulai berubah ketika Peter berusaha menyelidiki masa lalu ayahnya, Richard Parker (Campbell Scott). Foto sang ayah bersama rekan kerjanya, Dr. Curt Connors (Rhys Ifans), mendorong Peter untuk menyelinap ke Laboratorium Oscorp bersama dengan rombongan magang yang ternyata dipandu oleh Gwen Stacy (Emma Stone), teman sekelas yang disukainya. Di sana, Peter tanpa sengaja tergigit oleh laba - laba hasil percobaan dan membuat dirinya memiliki kekuatan super layaknya seekor laba - laba. Dengan kekuatan tersebut, Peter merasa mendapatkan tanggung jawab besar, menjelma menjadi seorang pahlawan bertopeng, dan satu - satunya orang yang bisa mengalahkan seekor monster misterius bernama The Lizard.

Sebelum berbicara lebih mendalam lagi, mari kita menjawab salah satu pertanyaan paling penting dan sudah menghantui para penggemar Spidey selama ini : Apakah Andrew Garfield cocok memerankan Peter Parker atau kalah telak dengan Tobey Maguire? Well, the Answer is yes. Penggambaran yang dilakukan Marc Webb dan timnya memang berada di jalan yang berbeda serta bertolak belakang dengan Sam Raimi dan Tobey Maguire yang menggambarkan Peter Parker sebagai sosok pahlawan yang culun dan juga yang paling sial di dunia. Peter Parker versi baru ini jauh lebih realistis, cerdas dan terlihat geek tanpa harus jatuh di penokohan yang stereotip. Andrew Garfield berhasil menuntaskan tanggung jawabnya secara sempurna dan menghadirkan sosok Peter Parker yang cool. Dengan segala kelebihannya itu, tentu mudah bagi sebagian besar penonton untuk langsung jatuh hati pada Peter Parker versi TAS ini, tanpa harus terbayang - bayang pada sosok Tobey Maguire.
Lawan mainnya, Emma Stone, juga berhasil membangun chemistry yang baik dan believable dengan Andrew Garfield. Tidak hanya itu, dua karakter antagonisnya, Captain Stacy serta Dr. Curt Connors sukses diperankan dengan baik oleh Denis Leary dan Rhys Ifans. Alhasil, jajaran cast utama TAS terbilang sangat solid dan membuat film ini menjadi sangat enjoyble, bahkan di scene - scene yang kurang baik sekalipun.

Dari segi narasi, cerita yang disajikan TAS termasuk cukup bagus, walau bukan truly The Untold Story seperti yang dijanji - janjikan oleh pihak Sony. TAS lebih terasa sebagai versi “revisi” dari film Spider-Man dibanding menceritakan kisah origins Spider-Man yang lebih baru dan mendetail seperti halnya yang dilakukan Christopher Nolan pada Batman Begins. Alasan utamanya tentu saja seperti yang telah ditulis di atas : karena memang tidak ada yang salah dengan film Spider-Man garapan Sam Raimi. Beliau sudah berusaha melakukan yang terbaik pada film garapannya itu, sehingga mustahil bagi Marc Webb untuk melakukan sesuatu yang jauh lebih superior tanpa harus meninggalkan rasa familiar ketika penonton menyaksikannya. And it happens.
Dalam film ini, Webb memang sudah berusaha membuat film TAS dengan nuansa baru semaksimal mungkin. Ia meninggalkan tone komikal dari garapan Raimi, menggunakan Gwen Stacy sebagai love interest daripada Mary Jane, karakter Peter Parker yang dibuat lebih realistis, hingga tambahan pada back story dan asal - muasal Spider-Man yang lebih mendalam. But trust me, para penonton yang mengikuti trilogi sebelumnya akan merasa bahwa cerita yang disajikan TAS terlalu familiar walau Webb telah berusaha  menyembunyikan dan menambahi materi di sana - sini. Bahkan karakter antagonisnya, The Lizard, secara tidak langsung akan mengingatkan penonton dengan Doc Oct dalam Spider-Man 2, menilik penokohannya yang kurang - lebih sama.

Tidak hanya itu, rombongan penulis naskah TAS kurang begitu mampu merangkai konsep dan elemen cerita tersebut menjadi aliran plot yang enak diikuti. Too much materi dan sepertinya atasan Sony terlalu cerewet sehingga alur dalam TAS termasuk tidak merata, kadang terlalu cepat, kadang terasa lambat. Untung, skill penyutradaraan Webb dan jajaran cast yang solid membuat film ini sangat enjoyable di luar segala kekurangannya itu; terutama pada 1 jam awal film ini yang jauh lebih bagus dibanding paruh akhirnya yang penuh adegan aksi dan alur yang terburu - buru itu.
Overall, di luar masalah pace film, Marc Webb dan timnya cukup berhasil menepis (hampir) seluruh rasa pesimis para fans, cinephiles dan kritikus atas film The Amazing Spider-Man ini. Memang, apabila dibandingkan dengan pendahulu-nya, TAS tidak dapat melampaui kualitas film Spider-Man garapan Sam Raimi; tetapi paling tidak, film ini bisa menyamai-nya, tentu dengan kekurangan dan kelebihannya masing - masing.
Bagi yang masih ragu - ragu, film The Amazing Spider-Man menurut saya telah berhasil memenuhi standard tinggi film - film superhero adaptasi Marvel Comics.






You Might Also Like

10 comments

  1. great review.
    emang sih, di sekuel sebelumnya kesan culun spiderman keliatan banget. jadi pengen nonton the amazing spiderman buat liat seberapa kerenkah dia yang sekarang?

    ReplyDelete
  2. Iya nonton saja. :)
    Siapa tahu suka. Kebanyakan temen2 gw lebih suka yg versi baru ini. hehehe.

    ReplyDelete
  3. Wah, bagi gw justru 1 jam pertama itu yg bikin bete... Haha... XD

    ReplyDelete
  4. Waah.. Sebelum nonton film ini sebenarnya sempet berpikir macam2 ttg film ini. Bahkan smpat kepikiran jg utk ga nonton. Habisnya ni film udh Reboot, aktornya diganti pula. Namun, akhirnya semalam aku putuskan utk nnton yg versi 3D nya. Alhasil, KEREEEENNN...!!!! Walau masih tetep cinta ama 3 seri pendahulunya. Namun yang baru ini jujur BAGUS! Ga nyesel saya nonton. Hehehe...

    ReplyDelete
  5. Nice review nih. saya suka versi ini. Tapi, versi Sam raimi juga masih membekas dan emang film ini di atas ekspektasi saya. saya juga dulu meremehkan film ini. hehe.

    ReplyDelete
  6. di twitter komen semua. katanya andrew garfield keren aktingnya.

    ReplyDelete
  7. @MRP : sudah saya duga. wkwkwkw. gpp la selera orang kan sendiri2. :P

    @Firman : iyup. masing2 film spidey punya style sendiri dan tidak saling membunuh. Menurut gw sih sama bagusnya. Cuman sayang, alurnya loncat2 karena banyak adegan yg dipotong.. :(

    @Arul : Thanks :D gw suka dua2nya, tapi klo peter parker gw prefer yg baru ini.

    @cokelatnut : iya. Si Garfield main bagus :)

    ReplyDelete
  8. lebih fresh beuuuhh saya setuju...cuman kalo lebih baik ... nggak bisa langsung di iyakan juga

    TAS kayaknya emang mengincar penonton yang lebih muda, lebih imut, lebih edward cullen, lebih galau hahahha....dan kalo itu di sorot di masa parker SMA yesss film ini jawabanya ...sebagaimana bella swan yang dari awal trilogy twilight mulutnya emang nganga... TAS bakal ngebuat nganga mulut para abegong yang nonton msh make seragam putih abu, tapi cukup membuat tersenyum yang dah ga pake seragam.. adrewww damnn ke unyuannnya pasti ngebuat cewek cewek bakal 2 kali nonton ni film ...

    ReplyDelete
  9. menurut saya film ini lumayan bagus,klo peter parker yang sekarang sayangnya banyak adegan nangisnya trus lucunya lg saat pakai kostum dia bawa2 tas dan menelepon seprti bukan pahlawan sejati:D

    ReplyDelete
  10. menurut akuuu sichh lebih keyen yang peter parkernya tobey maguire feelnya lebih dapet gitu cocok huwaaaaa eman ya di reboot film e

    ReplyDelete

Just do it.