LOCKOUT (2012) REVIEW

6/03/2012 02:57:00 PM


Bersetting di tahun 2079, Snow (Guy Pearce) adalah seorang agen pemerintah yang dituduh telah melakukan pembunuhan terhadap salah satu rekannya yang tidak pernah ia lakukan. Hal ini membuatnya akan dipenjara seumur hidup di MS One, sebuah penjara luar angkasa dengan keamanan yang sangat ketat. Namun, untungnya, salah seorang pemimpin organisasi agen pemerintah, Shaw (Lennie James), memberi kesempatan kepada Snow unttk menebus “kesalahannya” itu dengan menerima misi membebaskan Emilie Warnock (Maggie Grace), seorang putri Presiden yang tengah ditawan oleh sekelompok kriminal berbahaya yang berhasil menguasai penjara MS One ketika ia melakukan misi sosial di sana. Mau tidak mau, Snow pun menerima misi penyelamatan tersebut, sekaligus menuntaskan misi pribadi-nya sendiri yang ia percaya dapat membersihkan nama-nya.


Luc Besson bisa dibilang adalah salah seorang producer film yang cukup aktif dalam menghasilkan film - film aksi kelas B bersama dengan studio film miliknya, Europa Corp.; mulai dari trilogy Transporter yang mempopulerkan nama Jason Statham, Colombiana, From Paris with Love, Taken, District 13, hingga yang terbaru Lockout. Hampir semua filmnya ini memang tidak mendapatkan sambutan yang hangat dari kritikus, namun film - film Luc Besson tersebut sanggup menyedot banyak penonton berkat sajian adegan aksi-nya yang cukup spektakuler dan sangat menghibur. Dan formula tersebut masih dipakainya dalam film Lockou ini.
Seperti biasa, alur cerita Lockout tidak perlu dikunyah halus - halus karena sudah jelas bahwa plot memang bukan jualan utama film ini. Namun, anda tidak perlu khawatir karena plot yang diusung Lockout masih bisa mengalir dengan baik dan cepat, walau tidak bisa disangkal bahwa alur ceritanya sangat klise dan predictable. Konsep dunia masa depan dan penjara luar angkasa-nya juga terkesan disajikan apa adanya dengan penampilan visual yang sangat standard (maklum budgetnya hanya $30 million).


Kekuatan utama film ini tentu terletak pada adegan aksi penuh kekerasan yang terus disajikan tanpa henti kepada para penonton, mulai dari detik awal film (trust me) hingga akhir dengan sedikit selipan dialog - dialog simple guna menggerakan roda ceritanya. Dengan presentase 80% aksi dan 20% cerita, adegan - adegan aksi tersebut  jelas harus dibuat secara kreatif dan tidak monoton, karena kalau tidak, para penonton akan menggeliat kebosanan di kursi bioskopnya (Wrath of the Titans, I’m looking at you). Dan untungnya, Luc Besson bersama tim sutradaranya tidak pernah kehabisan ide untuk menyajikan adegan aksi spektakuler yang memacu adrenalin dengan style old fashioned-nya itu. 
Selain itu, performa Guy Pearce dan Maggie Grace sebagai dua karakter utama dalam film ini (surprisingly) tampil baik, dan chemistry antara mereka berdua cukup menarik. Porsi sajian humor dalam film ini juga termasuk banyak, bahkan kelewat berlebihan menurut saya, meski sebagian masih mampu membuat saya tertawa kecil. Tim penulis naskahnya sepertinya terlalu berusaha untuk mengekor gaya humor Joss Whedon lewat dialog - dialog witty-nya yang khas itu. Hal ini paling terlihat pada karakter Snow yang hampir semua dialognya berisi pelecehan / ejekan, yang sayangnya, hanya bekerja di beberapa dialog saja. Sisanya justru membuat karakter Snow terasa begitu annoying dan benar - benar asshole; karena ia terus melawak tanpa henti di sepanjang film, bahkan di saat gdnting sekalipun. Hal ini semakin diperparah oleh tokoh - tokoh antagonisnya yang juga tidak kalah annoying karena kebodohan mereka. Bahkan hingga film berakhir, saya masih tidak mengerti betul bagaimana para kriminal ini bisa begitu mudah menguasai penjara berkeamanan ketat (FYI. MS one adalah singkatan dari Maximum Security), apa tujuan mereka memberontak dan menyandera orang - orang di dalam penjara yang letaknya di luar angkasa. I mean.. it’s a dead end! 



Overall, Lockout bukanlah film yang bagus. Ceritanya sangat standard, predictable dan penuh plot hole yang bertebaran di sana - sini. Belum lagi para penulis naskah dan tim sutradara terlalu mencoba untuk melenceng dari formula solid film kelas B yang justru berakibat buruk karena skill mereka yang tidak mumpuni. Tetapi, bagi yang berharap dan berekspetasi tinggi pada adegan aksi dan tingkat hiburannya, Lockout jelas sangat berhasil memenuhi harapan anda.
Guilty pleasure.

You Might Also Like

3 comments

  1. Wah, yg review MIB3 kok nggak muncul2 nich bro???

    ReplyDelete
  2. Males bro. udah expired. huahahahaha
    gw ngasih 3.5/5 untuk MIB3.

    ReplyDelete
  3. Mank makanan expired.. wkwkwk... :D

    ReplyDelete

Just do it.