PROMETHEUS : 3D REVIEW

6/07/2012 03:19:00 PM

Prometheus adalah ajang kembalinya Ridley Scott ke genre sci-fi setelah terakhir membesut Blade Runner 30 tahun silam. Dengan menggunakan "mainan" barunya (kamera 3D), apakah Ridley Scott berhasil memberi 3D experience yang sesuai dengan harga tiket 3Dnya yang mahal itu? 


Cinema : Grand City XXI, Studio 3 (June 6, 2012)
3D Technology : Dolby Digital 3D.
Shot in 3D : YES.
Sineas sekelas Ridley Scott selalu ingin yang terbaik dalam film - film karya-nya. Apalagi Prometheus adalah film sci-fi ketiga-nya setelah absen 30 tahun tidak membuat film sci-fi. Khusus untuk film ini, beliau menggunakan RED Epic 3D camera dan juga menggaet cinematographer Dariusz Wolski (yang sudah berpengalaman memakai kamera 3D).
Brightness : 5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 
Brightness adalah salah satu aspek yang paling saya takutkan dari kualitas 3D film ini, karena 90% film Prometheus hampir pasti bersetting di tempat yang sangat minim pencahayaan (bisa kalian bayangkan film Alien tapi settingnya di siang bolong? :P). Dan apa yang dilakukan Ridley Scott bersama timnya dalam film Prometheus ini bisa dibilang revolusioner. Dengan tone warna yang sangat dark dan kegelapan yang begitu pekat di pertengahan film, film ini masih terlihat sangat jelas dan clear di balik kacamata 3D, sama seperti ketika anda melihat versi 2Dnya. 

Depth : 5/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Depth dalam film Prometheus menurut saya sangat luar biasa. Mulai dari planet para the Engineers, bagian dalam pesawat Prometheus, dan hampir semua adegan yang ada berhasil ditampilkan semaksimal mungkin oleh Scott dan Wolski ke dalam medium 3D. Prometheus adalah jenis film yang harus disaksikan dalam medium 3D (IMAX 3D bila memungkinkan) untuk memberi pengalaman menonton yang tak terlupakan.
Pop Out : 2.5/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Kontras dengan usaha mereka di bagian Depth, Scott dan Wolski sama sekali tidak mempedulikan efek pop-out dalam film Prometheus. Namun, menurut saya, ada satu scene di bagian 3/4 film yang berhasil memberi efek pop-out yang sungguh mengagumkan. 
Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 
Saya merasa sangat sehat seusai menyaksikan film ini. 
Worth It? YES.
Tidak hanya filmnya yang luar biasa, efek 3D dalam film sci-fi terbaru besutan Ridley Scott ini juga merupakan salah satu yang terbaik yang pernah saya saksikan. Memang efek pop - out hampir tidak ada dalam film ini, namun depth yang disajikan termasuk spektakuler, elegan, dan membuat para penonton merasa ‘lebih dekat’ dengan dunia rekaan Ridley Scott ini. 

You Might Also Like

4 comments

  1. Sayang banget no Pop-Out, bisa dibilang hampir kayak Whedon lah, nggak terlalu suka Pop-Out content...


    Oh ya, review-nya ya bro... :D

    ReplyDelete
  2. Kalo dari segi cerita gimana?Dikasih nilai berapa film Prometheus ini? :)

    ReplyDelete
  3. To Elbert:

    Kalau lihat Poster yang ada di koran jawa pos, film ini ditayangkan dalam format Digital 2D, Dolby 3D, Real 3D, dan Imax 3D... Apa ya beda antara Dolby 3D dan Real 3D. Di Surabaya dimana lokasinya?

    ReplyDelete
  4. Dolby 3D itu yang dipakai semua XXI, sedangkan Real D 3D dipakai Blitzmegaplex. Haha. Masing" punya plus minus sendiri.

    ReplyDelete

Just do it.