MADAGASCAR : EUROPE'S MOST WANTED REVIEW
6/14/2012 01:04:00 PM
Apakah installment ketiga Madagascar ini sanggup memberi nafas baru pada franchise animasi milik Dremworks ini, atau justru membuat penonton bosan dengan pengulangan formula dari dua predecessor-nya? Let’s find out.
Sekelompok hewan paling nyeleneh, Alex si singa (Ben Stiller), Marty si zebra (Chris Rock), Melman si jerapah (David Schwimmer), dan Gloria (Jada Pinkett Smith) si kuda nil, kembali berpetualang bersama di Monte Carlo. Tujuan mereka di kota tersebut hanya satu : meminta kepada para pinguin untuk membawa mereka kembali ke kebun binatang New York. Seperti biasa, rencana tersebut gagal dan membuat mereka diburu oleh Captain Chantel DuBois (Frances McDormand), seorang pemimpin Animal Control sinting yang ternyata sangat terobsesi untuk memajang kepala Alex di kantornya. Tanpa pikir panjang, keempat hewan tersebut segera melarikan diri hingga mempertemukan mereka pada sekelompok hewan sirkus yang tengah dilanda masalah. Bersama kelompok sirkus tersebut, Alex, Marty, Melman, Gloria dan para pinguin berpetualang bersama mengelilingi Benua Eropa sambil menghindari kejaran Captain DuBois.
Secara keseluruhan, film ini memang sama sekali tidak menghadirkan sesuatu yang baru dalam dunia animasi seperti yang dilakukan Disney - Pixar tiap tahunnya. Namun, tim di balik Madagascar 3 masih berusaha semaksimal mungkin untuk tidak mengecewakan para penonton yang sudah berduyun - duyun ke bioskop demi menyaksikan film ini. Humor - humor yang dihadirkan menurut saya cukup cerdas, kreatif dan terkadang agak kasar guna menghibur para penonton dewasa. Tokoh antagonis dalam film ini, Captain DuBois, juga sangat menarik perhatian dengan segala tingkah laku antik dan kegilaannya itu. Bahkan karakter tersebut bisa dibilang sebagai salah satu karakter antagonis yang paling memorable di antara film - film animasi keluaran Dreamworks, dan obviously, yang terbaik dalam franchise Madagascar. Namun sayangnya, pihak creator lebih banyak memberi screen time kepada berjibun hewan - hewan sirkus yang tampil perdana dalam film ini. Dan parahnya, karakter - karakter baru tersebut kurang begitu berhasil menarik perhatian karena perkembangan dan back story mereka sudah terlalu sering diangkat di film - film keluarga. Hal inilah yang juga membuat pertengahan film ini terasa panjang dan kedodoran.
Sedangkan apabila dilihat dari sisi teknis-nya, Madagascar 3 jelas termasuk dalam keluarga film animasi papan atas berbudget besar. Animasi-nya sangat baik dengan detail, warna hingga tekstur tubuh para hewan yang terlihat real dan memanjakan mata. Voice acting dari aktor aktris papan atas Hollywood juga termasuk istimewa, dengan logat America, Spanyol, Perancis dan Russia mereka yang diutarakan dengan amat fasih. Tata musik gubahan Hans Zimmer juga baik (walau tidak memorable) dengan iringan lagu - lagu hits di beberapa scene yang dirasa pas.
Overall, Madagascar 3 hanyalah sekedar film animasi pengisi liburan bagi keluarga dengan humor - humor segar, efek 3D yang fantastis (Read my 3D review), animasi-nya yang sangat cantik, dan voice acting berkelas. But that’s it. Madagascar 3 memang telah menunjukkan peningkatan kualitas dibanding predecessor-nya, namun alur ceritanya yang sangat cliche dan tidak adanya sesuatu yang benar - benar berkesan telah menempatkan Madagascar 3 beberapa tingkat di bawah film - film animasi Oscar-worthy keluaran DreamWorks ataupun Disney.
4 comments
uuuuhhh, pingin nonton nich... Pingin liat si penguin, gw demeeen banget!!!!!!!
ReplyDelete;D
wah,ini apa gan,udah berubah kah gan,sistem skornya berubah dari 5 stars jadi skor 1-100
ReplyDeleteIya saya ganti sistem penilaiannya. Tapi masih bisa kok Kalo misalnya terbiasa dengan 5 stars. Tinggal pakai perbandingan matematika saja. Misalnya 50/100 sama dengan 2.5/5 :)
ReplyDeleteskor saya sedikit dibawah ente, gan. saya skor 60. di awal lumayan bagus ceritanya, tetapi setelah pertengahan terasa membosankan, alur lambat, cerita menjadi biasa saja. yang bikin menarik adalah efek pop out 3D nya.
ReplyDeleteJust do it.