PROMETHEUS (2012) REVIEW : 2012 - A SPACE ODYSSEY

6/09/2012 04:04:00 PM


Apakah Prometheus sanggup memenuhi harapan para fans Alien dan genre Sci-fi? Atau film ini justru merupakan pertanda bahwa Ridley Scott sudah kehilangan sentuhannya di genre sci-fi yang telah membangkitkan namanya itu?


Science Fiction (sci-fi) adalah salah satu genre film yang sebenarnya sangat menarik untuk disaksikan. Meski sayangnya, Hollywood akhir - akhir ini lebih sering menggunakan genre tersebut hanya sebagai ajang pameran Visual Effects dan ledakan, seperti Transformers trilogy, G.I Joe, dsb, yang sama sekali mengesampingkan cerita. Beberapa di antara rilisan baru memang termasuk berhasil menambah daftar film sci-fi yang bagus dan unforgettable, namun jumlahnya bisa dihitung jari; seperti Inception, Source Code, Super 8, District 9, dan film - film sci-fi dengan premise menarik namun gagal dalam pengeksekusiannya, seperti In Time. Bahkan untuk genre sci-fi / space adventure lebih parah lagi, di mana hanya Star Trek reboot saja yang sukses besar baik dari segi pemasukkan dan kualitasnya.
Namun, pada summer 2012 ini, salah seorang maestro genre Sci-fi, Ridley Scott, sepertinya ingin membangkitkan kembali semangat para penggemar sci-fi dan fans franchise Alien dengan merilis prequel film Alien (1979) yang berjudul Prometheus. Meski dalam pengembangannya film Prometheus ini akhirnya menjadi film stand alone, namun Ridley Scott menjanjikan bahwa film ini masih berada dalam universe Alien. Apakah Prometheus bisa menyamai kualitas film sci-fi garapan Ridley Scott sebelumnya, Alien (1979) dan Blade Runner (1982)?


Yes. Tidak hanya berhasil menembus ekspetasi tinggi saya, Prometheus juga merupakan kebangkitan genre sci-fi / space adventure berkat premise-nya yang sangat menarik dan misterius itu. Kisah film Prometheus dimulai pada tahun 2089, di mana sepasang arkeolog, Elizabeth Shaw (Noomi Rapace) dan Charlie Holloway (Logan Marshall Green) berhasil menemukan peninggalan - peninggalan manusia purba yang belakangan diketahui sebagai peta bintang menuju kepada sang pencipta kehidupan di bumi (The Engineers). 4 tahun kemudian, kedua arkeolog ini akhirnya berangkat menuju ke planet LV-223 bersama dengan 15 awak kapal Prometheus yang dibiayai oleh Weyland Corp. Namun, setiba-nya di sana, kru - kru Prometheus menyadari bahwa keputusan mereka untuk mencari The Engineers adalah kesalahan terbesar umat manusia. Belum lagi David (Michael Fassbender) dan Meredith Vickers (Charlize Theron) yang memiliki misi rahasia di planet tersebut, membuat ekspedisi penelitian mereka ini berbuntut pada kehancuran  kehidupan di bumi.
Sepanjang durasi filmnya, Ridley Scott dan tim penulis naskahnya tidak pernah membiarkan para penontonnya untuk dengan begitu mudah mencerna apa yang disajikan di layar ataupun menebak misteri apa yang akan dimunculkan berikutnya. Dan hal inilah yang sebenarnya membuat film Prometheus ini sangat menarik untuk diikuti, meski ironisnya, banyaknya teka - teki dan misteri yang belum semuanya terungkap ini kurang begitu cocok dengan audiences sekarang ini yang menginginkan segalanya serba instan dan juga sebuah film sci-fi yang mudah diikuti. Ridley Scott lebih mengajak para penontonnya untuk ikut berpikir keras, ikut bereksplorasi bersama kru - kru Prometheus memecahkan teka - teki mengenai asal mula kehidupan kita menurut universe yang dibuat Scott (dan juga kaitannya dengan film Alien); di mana semuanya itu disajikannya dengan balutan visual effects serta cinematography yang epic, efek 3D fantastis hingga tensi ketegangan yang menurut saya selevel dengan film Alien.

Berbicara mengenai film Alien, Prometheus menurut saya mengikuti “kerangka dasar” film Alien. For long time fans, mudah bagi mereka untuk merasa dejavu atas kemiripannya dengan formula script yang diusung Alien. Namun, tentu saja “kemiripan” tersebut bukan berarti film ini mudah ditebak. Prometheus memiliki materi cerita yang benar - benar fresh  dengan beragam twist-nya yang asyik; dan lebih mengarah ke kisah prequel dari sebuah franchise baru yang dibuat Ridley Scott bersama 20th Century Fox yang kisahnya menelusuri universe film Alien secara lebih mendalam; di mana untuk film Prometheus pertama ini, mereka menggunakan ‘space jockey’ yang muncul di 30 menit pertama film Alien sebagai pokok ceritanya. Dan di sinilah yang mengakibatkan banyak fans serta kritikus yang kecewa (walau juga sangat banyak yang menyukainya) karena film ini bukan merupakan prekuel langsung dari film Alien yang bisa menjelaskan semua pertanyaan perihal asal - usul Xenomorph seperti yang mereka harapkan. Prometheus justru malah memperlebar universe Alien dengan memberi banyak pertanyaan - pertanyaan baru  (daripada jawaban). Namun, jangan khawatir sebab Ridley Scott dengan cerdik telah menebar beberapa clue serta ‘easter egg’ yang dapat memicu perdebatan, diskusi serta interprestasi yang tidak habis - habis di kalangan para pecinta film dan fans Alien (trust me, anda akan menemukan banyak hal baru dalam diskusi tersebut), sambil menunggu sequel Prometheus dirilis, yang diharapkan dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut. 

Tidak hanya visual dan alur ceritanya yang digarap secara cemerlang, akting para cast-nya juga outstanding, terutama Noomi Rapace dan Michael Fassbender yang masing - masing berperan sebagai Dr. Elizabeth Shaw dan David. Noomi sanggup memerankan karakter Shaw yang berkembang dengan begitu baik dan bertahap, dari sosok ilmuwan yang feminim hingga menjadi heroine yang tangguh secara sempurna dan meyakinkan. Sedangkan David, bisa dibilang adalah salah satu sosok android terbaik yang pernah saya saksikan di film - film sci-fi. Karakternya yang memiliki kecerdasan luar biasa dan mengemban misi misterius dari Weyland Corp itu bdrhasil diperankan Michael Fassbender secara sempurna dengan gerak - gerik, mimik wajah serta perilakunya yang benar - benar mencerminkan sesosok android super canggih. Aktor dan aktris pendukung lainnya, seperti Charlize Theron, Idris Elba dan Logan Marshall Green juga mampu memerankan karakternya dengan baik, walau sayangnya, tidak memiliki screen time yang cukup.

Overall, Prometheus adalah sebuah film sci-fi langka yang benar - benar sesuai dengan apa yang telah dijanjikannya : cantik, alur cerita yang sangat menarik dan thought provoking, menegangkan dari awal hingga akhir, serta performa - performa solid dari jajaran cast-nya. Art direction, sound, serta visual effects-nya juga sangat berkelas, mindblowing dan memanjakan panca indera; bahkan tidak mungkin apabila Prometheus menjadi kontender terkuat di ajang Academy Awards tahun depan di bagian teknis. 


You Might Also Like

8 comments

  1. Kalo gw sih kecewa bukan karena gw pengen instan dan nyambung2in film ini ke Alien, lebih karena menurut gw plot nya cetek bgt dan hanya daur ulang dari film-film yang tema nya sama, plus banyak plot hole dan adegan2 yg gak masuk akal. Tapi emang visualnya gw akuin KEREN BGT *perlu di capslock hahaha* yg gw sayangin adalah film ini padahal bisa jadi lebih bagus :-(

    ReplyDelete
  2. huahaha. Tiap orang punya selera dan penilaian sendiri2 la. haha. Review gw juga bukan mau nyindir orang lain jg.

    Mungkin ketinggian ya rating 5/5... Tapi ntah kenapa gw cinta mati sama film ini , mulai dari jalinan story-nya yang menurut gw cool, visuals, thrills, akting, etc.

    Guilty pleasure kali ya :P hehehe.

    ReplyDelete
  3. Hahaha gpp kok kalo ngasih nilai segitu, banyak jg kan yg suka :) lagian emang gak buruk2 bgt sih, mungkin gw jg expectation nya ketinggian :p

    ReplyDelete
  4. Sip! (y)
    btw, ekspetasi gw juga sangat tinggi, secara Prometheus ini salah satu film yang gw tunggu - tunggu. Gw ama adik gw fans berat Alien saga soalnya :P

    Semoga sequel Prometheus bisa menjawab pertanyaan2 yang masih nggantung itu :)

    ReplyDelete
  5. Hahahaha... Elebert, Kapan nih si Madagascar 3D nya kamu review? Aku udah ga sabar neehh... Hehehee...

    ReplyDelete
  6. Klo 3D review-nya udah ada kok. Review filmnya sedang ditulis. :P

    ReplyDelete
  7. Sampe di akhir film pun masih banyak misteri yang belum terjawab, yaitu mengapa The Engineer menciptakan manusia dan setelah itu ingin memusnahkannya. Denger-denger sih bakal rilis Prometheus 2 di tahun 2016, bener gak sih?

    ReplyDelete
  8. Menurut gw sih nih film bagus bgt, memang banyak misteri yang belum terungkap namun hal ini akan dijelaskan di sequel selanjutnya dari film ini. Sequelnya dah resmi dikasih judul "Alien: Covenant" yang bakal rilis tahun 2017 mendatang.

    ReplyDelete

Just do it.