Drive (2011) Review

12/14/2011 02:06:00 PM



Sebagai salah satu film yang sangat dinanti - nantikan para pecinta film, apakah Drive berhasil menyajikan action thriller yang memukau, orisinil dan memanjakan fans film - film arthouse?




Tidak perlu diragukan lagi, sebagai film yang saya tunggu - tunggu sejak lama, Drive berhasil memenuhi segala ekspetasi tinggi saya terhadap film ini. Tidak hanya penampilan luar biasa dari Ryan Gosling dan gaya penyutradaraan yang menakjubkan, film ini juga sukses menyajikan alur cerita yang menarik, orisinil dengan bumbu adegan aksi yang tidak pernah ditemui di film - film Arthouse sebelumnya. 

Driver (Ryan Gosling) adalah seorang pengemudi mobil yang berbakat. Siang hari, ia terlihat seperti orang baik - baik saja : menjadi montir berbakat di sebuah bengkel sekaligus bekerja part time sebagai seorang stuntman film - film aksi. Namun malam harinya, Driver membuka sebuah jasa untuk mengantar dan memulangkan para perampok secara rapi, cerdas dan profesional. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Irene (Carey Mulligan), yang tidak lain adalah tetangga-nya sendiri. Pertemuannya tersebut ternyata mengubah kehidupan Driver 180 derajat. Masalah semakin pelik ketika suami Irene, Standard (Oscar Isaac) pulang dari penjara dan membawa malapetaka terhadap keluarga Irene dan diri Driver sendiri.

Film ini menurut saya adalah sebuah film yang cukup langka di masa sekarang ini, di mana semua aspek penting mulai dari naskah, aktor, aktris, sutradara, adegan aksi hingga musik mampu saling bahu - membahu membangun sebuah film sempurna dengan tata keartistikan yang tinggi. Ryan Gosling juga semakin memantapkan karirnya dengan penampilan luar biasanya di film ini. Ia mampu menghidupkan karakter Driver dengan sempurna : dingin, tanpa ampun, pendiam, dan berhati mulia lewat tatapan mata dan pancaran kharisma-nya yang bisa dibilang sukses menyampaikan ribuan kata kepada penontonnya. Lantas apakah Ryan Gosling menguasai keseluruhan film ini? Ternyata tidak. Carey Mulligan dan Albert Brooks yang masing - masing berperan sebagai love interest Driver dan karakter antagonis di film ini juga berhasil menyuguhkan performance yang luar biasa dan menyeimbangi Ryan Gosling dalam setiap adegannya. 

Naskah yang ditulis Hossein Amini juga layak mendapat pujian dan acungan jempol. Ia sanggup mengembangkan premise orisinil yang dimiliki film ini dengan taraf keseimbangan antara plot dan perkembangan karakter yang sangat baik. Sehingga sepanjang durasinya yang hanya 100 menit, Drive sanggup mengalir dengan lembut namun tidak membosankan, terasa padat dan intensitas ketegangan yang terus meningkat hingga membuat para pecinta film tidak mampu melirik jam tangannya kala menyaksikan film ini.

Segala prestasi di atas tentu tidak akan terwujud apabila Drive ditangani oleh sutradara yang salah. Untungnya, Nicolas Winding Refn tidak menyia - nyiakan naskah solid dan bintang - bintang berbakat yang bergabung dalam Drive. Semenjak menit pertama, ia telah membuat saya jatuh cinta pada film ini lewat adegan aksi-nya yang cerdas, menegangkan dan sangat menarik. Dan pada menit - menit selanjutnya, Nicolas terus menerus membuat para penontonnya terhanyut dalam kisah drama kriminal dengan nuansa noir yang sangat kental dan alunan musik retro yang tepat sasaran.


Problem dari film ini tentu adalah marketingnya yang salah. Poster ataupun trailernya telah membuat para penonton awam mengharapkan adegan balap mobil seperti Fast Five ataupun adegan aksi penuh ledakan ala Die Hard. Well, mereka tentu akan kecewa berat karena Drive lebih mempermainkan psikologis para penonton lewat adegan aksi-nya yang brutal, mengerikan, stylish dan sanggup membuat para penontonnya loncat dari kursi. Bahkan untuk ukuran film art house berbudget minim, adegan aksi dalam Drive adalah sebuah pencapaian yang luar biasa. 

Overall, Drive menurut saya adalah salah satu film terbaik tahun ini sekaligus berhasil memenuhi ekspetasi tinggi saya terhadap film ini. Meski demikian, Drive bukanlah film mainstream yang bisa dinikmati semua orang, melainkan sebuah film art house kelas Oscar yang membutuhkan kesabaran, mood yang baik, konsentrasi tinggi dan kecintaan pada film untuk dapat merasakan keindahannya.

You Might Also Like

3 comments

  1. Setuju sama 5stars-nya! Film terbaik tahun ini, dan buat saya penampilan gosling paling bagus tahun ini. Walaupun masih belum ngalahin blue valentine dia !

    ReplyDelete
  2. nice review gan,btw itu ada gambar susunya kgk apa2 kelihatan gan??

    ReplyDelete
  3. @daniel : waduh, sori baru bales bro. Filmnya bagus. Gw suka style-nya yang cool dan ga banyak omong itu. Anehnya di golden globe dia malah dapet nominasi buat ides of march. Gosling emang salah satu aktor muda yg berbakat dan selalu terlibat di film2 kelas oscar. Sudah saatnxa mungkin dia naik pangkat dengan membintangi film2 blockbuster berkualitas :D

    O iya. Ahahaha. Gpp deh. ;-)

    ReplyDelete

Just do it.