THE IMPOSSIBLE (2012) : CLOSE YOUR EYES, THINK OF SOMETHING NICE

1/12/2013 06:56:00 PM



THE IMPOSSIBLE
2012 / Juan Antonio Bayona / 113 Minutes / Spain / 2.39:1 Aspect Ratio / PG-13

Mimpi buruk serangan tsunami di Aceh tahun 2004 lalu memang merupakan pukulan luar biasa bagi Bangsa Indonesia. Tetapi bagi Hollywood, bencana tersebut dapat dijadikan ladang uang bagi mereka. Setelah berkali-kali mengoyak luka warga Amerika dengan berbagai film 9/11 mereka (yang terbaru adalah Extremely Loud and Incredibly Close), sebenarnya tinggal menunggu waktu saja bagi para produser dan sineas untuk mengadaptasi kisah nyata bencana lainnya yang tidak kalah memilukan : tsunami. Tetapi uniknya, film bencana terbaru ini bukan datang dari sineas-sineas kelahiran Hollywood, melainkan dari tangan dingin seorang sineas asal Spanyol, Juan Anthonio Bayona. 





Bagi yang belum familiar dengan Bayona, beliau telah bekerja sama sekali dengan Guillermo Del Toro dalam merampung film horror fenomenal di tahun 2007 lalu, The Orphanage. Keterlibatan aktor-aktris Hollywood dan penggunaan British English mungkin dapat mengecoh para penonton bahwa film ini adalah produk Hollywood (anyway, kalau Hollywood yang buat, film ini pasti ada versi 3Dnya). Terlebih lagi, The Impossible juga didukung oleh visual effects memukau di awal film yang berhasil menusuk-nusukan gelamut horror di inti bulu roma para penontonnya. Well, pada nyatanya film ini adalah produksi Spanyol dengan kucuran budget $45 juta saja.

A simple, yet tremendously beautiful tale of survival

The Impossible diadaptasi dari kisah nyata salah seorang turis yang (spoiler alert) selamat dari bencana tsunami dahsyat di Thailand, Maria Belon (Naomi Watts), pada bulan Desember tahun 2004 lalu. Pada waktu itu, ia bersama sang suami, Henry (Ewan McGregor), dan anak-anaknya, hendak merayakan natal di Thailand sebelum bencana memilukan itu terjadi dan memisahkan mereka semua. (end of spoiler)

Apabila ditilik dari premise film ini secara keseluruhan, pemilihan Bayona untuk duduk di kursi sutradara mungkin dapat dikatakan sebagai pilihan yang aneh. Tetapi, bagi yang sudah menyaksikan film ini, Bayona adalah orang yang tepat untuk menyajikan nuansa horror bencana tsunami yang sangat mencekam, dan bagaimana bencana tersebut mempengaruhi psikologis karakter-karakter dalam film ini juga ikut berdampak besar pada sisi psikologis dan hati para penontonnya tanpa adanya unsur dipaksakan ataupun dibuat-buat. It just happened. Jadi ya, dapat dikatakan The Impossible berhasil menuntaskan kewajibannya di segmen ini. 

And the downside, mungkin adalah naskah goresan Sergio G. Sanchez. Naskahnya cenderung kaku dengan pengembangan alur cerita yang terlalu sempit dan sederhana untuk sebuah film bencana yang bersifat "global" seperti ini. Untungnya, akting spektakuler dari ketiga karakter utamanya, Naomi Watts, Ewan McGregor, dan Tom Holland berhasil menutup-nutupi kelemahan ini dengan baik; bahkan Naomi Watts dianugerahi nominasi Oscar atas aktingnya dalam film ini. Trio tersebut sukses besar dalam menyulap sesuatu yang biasa menjadi luar biasa dan engaging hingga menyentuh sisi sensitif hati para penonton, meski kita semua sudah tahu ke mana arah film ini akan pergi.

Dari segi teknis, jangan ditanya. Salah satu film termahal produksi Spanyol ini didukung oleh tata visual effects canggih untuk membuat ulang bencana tsunami yang menghantam bersih sebagian wilayah Thailand dengan amat realistis (apalagi didukung oleh teknik directing yang hebat dari Bayona). Dentingan musiknya yang sentimentil pun turut ambil bagian untuk memperkuat sisi intens ataupun  pada tiap-tiap adegan yang ada. So the thing is, The Impossible memang memiliki cita rasa Hollywood yang rich.


Overall, The Impossible memang adalah sebuah film disaster yang sederhana. Tetapi berkat performa luar biasa dari aktor-aktrisnya, dan juga tata directing yang baik, film ini jelas sanggup berdampak maksimal pada sisi psikologis para penontonnya selain production value serta visual effects-nya yang sangat menyejukkan mata itu. Dan percaya atau tidak, pengaruh psikologis ini tidak pernah berhasil dituntaskan dengan baik oleh film-film disaster garapan Hollywood manapun semenjak film Titanic yang dirilis 16 tahun silam. 






You Might Also Like

2 comments

Just do it.