THE AVENGERS (2012) 3D REVIEW

5/07/2012 09:47:00 AM


The Avengers akhirnya rilis juga di bioskop seluruh dunia. Apakah penantian selama 4 tahun ini sedikit terbayar dengan efek 3Dnya yang baik? Let's find out.


Cinema : Grand City XXI, Studio 3 (May 6, 2012)
3D Technology : Dolby Digital 3D.

Shot in 3D : NO.
Joss Whedon memutuskan untuk tidak memfilmkan The Avengers dengan kamera 3D, padahal Paramount dan Marvel bersedia untuk menyediakan kamera 3D. Bahkan ia tidak menggunakan aspect ratio 2.39:1 (wide) yang sewajarnya digunakan di film - film big budget. Namun, tidak perlu kuatir, karena beliau benar - benar mempersiapkan film ini untuk tampil maksimal ketika dikonversi ke 3D.

Brightness : 5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 
Level Brightness dalam The Avengers sangat baik dan mungkin secerah versi 2Dnya. Teknologi konversi 3D sepertinya tengah berkembang pesat. 

Depth : 5/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Meski tidak dishot dengan kamera 3D, efek depth dalam The Avengers termasuk sangat fantastis; bahkan sanggup menyamai kualitas film yang dishot dengan kamera 3D. Kebanyakan efek depth-nya mulai unjuk gigi ketika adegan aksinya dimulai. And frankly, The Avengers memiliki banyak sekali adegan aksi. Adegan pertarungan habis - habisan di New York City adalah salah satu bagian yang memanfaatkan efek depth semaksimal mungkin. 

Pop Out : 1.5/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awal karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Sayangnya, Joss Whedon tidak begitu mempedulikan efek pop out. Selain senjata - senjata para Avengers dan Loki yang mengarah ke penonton, sedikit serpihan hasil ledakan, efek pop out dalam film The Avengers nyaris tidak terlihat. Bahkan asap - asapnya pun tidak keluar dari layar.

Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 
Saya merasa sangat sehat seusai menyaksikan film ini.

Total Score : 4/5
Worth It? YES.
Meski tidak difilmkan dengan kamera 3D, anda tidak perlu kuatir terhadap kualitas efek 3D dari film The Avengers. Joss Whedon sepertinya memanfaatkan teknologi konversi 3D semaksimal mungkin untuk membuat para penonton merasa terhisap ke dalam pertarungan akbar para Avengers ini, meski beliau harus mengorbankan efek pop - outnya.


Wait for my movie review! 

You Might Also Like

3 comments

  1. 3D Tanpa Efek pop out? Nggak banget kalau aku... Setahu saya film 3D yang berkualitas pasti shoot with 3D camera juga... Ga sabar pengen lihat Step up 4...

    ReplyDelete
  2. yah...ngga ada pop out nya...ya
    justru itu yang dicari kalo nonton 3d
    thanks ya buat review 3d nya

    ReplyDelete
  3. memang engga terlalu pop out sih, tapi adalaah

    ReplyDelete

Just do it.