Berikut beberapa jawaban dari pertanyaan yang mungkin sering muncul di benak kalian mengenai bioskop di tanah air ini, sekaligus juga membantah beberapa mitos yang sering beredar di kalangan penonton. Karena saya tinggal di Surabaya, jadi mungkin ada beberapa perbedaan signifikan dan saya hanya membahas mengenai bioskop milik 21cineplex saja, karena di Surabaya belum ada Blitzmegaplex. Selain itu, apabila ada kesalahan / kekurangan satu apapun, harap dimaklumi. Karena meski di mata teman - teman, saya adalah master film, saya yakin saya masih newbie dan masih banyak sekali yang pengetahuannya di atas saya. XP
Apakah si Rowan Atkinson masih berhasil menyajikan film komedi yang sangat lucu atau malah garing setengah mati? Let's find out.
Apakah Crazy Stupid Love akan sama seperti film romance / comedy ala Hollywood kebanyakan yang cliche dan formulaic, atau malah berhasil memberi nafas segar terhadap genre yang selalu menjadi sasaran caci maki para kritikus ini?
Let's find out.
Paul W.S Anderson adalah salah satu film maker yang sangat terpengaruh dengan kesusksesan Avatar dalam menghadirkan efek 3D yang menakjubkan. Paul pun langsung menggaet salah satu kru yang mengurus efek 3D Avatar dan kemudian merilis Resident Evil : Afterlife tahun lalu. Untuk tahun ini, Paul merilis film terbarunya yang juga dishot dengan kamera 3D : The Three Musketeers. Apakah ia berhasil mempersembahkan efek 3D yang baik? Let's find out.
"All for one and one for all!"
The Three Musketeers mungkin adalah salah satu kisah klasik yang sangat mendunia. Sebagian besar di antara kalian pasti sudah sering mendengar quote yang terkenal tersebut. Sudah puluhan kali kisah ini diadaptasi di layar perak ataupun seni theater, baik yang buatan Hollywood atau di luar hollywood. Kualitasnya pun juga bermacam - macam. Ada yang buruk, ada pula yang bagus. Pertanyaannya sekarang, termasuk kategori manakah film adaptasi terbaru The Three Musketeers ini?
Sudah pengetahuan umum kalau Jason Statham adalah salah satu bintang film action kelas B di generasi kita ini (meneruskan jejak Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone, Dolph Lundgren, Van Damme, dsb). Sama seperti mereka, actor satu ini tidak pilih - pilih film. Semua tawaran film diterima olehnya mulai dari yang buruk hingga yang cukup bagus. Uniknya, dalam semua film yang dibintanginya, Jason selalu memerankan karakter yang hampir sama, baik dari penampilan luar dan sifatnya; termasuk dalam Killer Elite ini.
Dalam dua tahun terakhir ini, hampir semua film animasi produksi Hollywood dirilis dalam bentuk 3D. Salah satunya adalah Cars 2. Apakah film terbaru Pixar ini memiliki kualitas 3D yang worth dengan harga tiketnya? Let's Find Out.
Film pendek yang diputar sebelum film utama adalah salah satu ciri khas Pixar. Film pendek tersebut juga dibuat dengan serius, bahkan beberapa di antaranya memenangkan piala Oscar. Dan untuk tahun ini, Pixar memberikan sesuatu yang special untuk para fans-nya : sequel
Pixar sepertinya adalah satu - satunya studio film di dunia yang sangat memperhatikan kualitas filmnya dengan hanya merilis satu film dalam kurun waktu satu tahun. Dengan waktu pengerjaannya yang cukup lama dan ditangani oleh kru - kru yang luar biasa, film - film produksi Disney-Pixar selalu fantastis, memukau, orisinil dan sangat memorable di benak tiap penonton ketika mereka keluar bioskop. Dan untuk tahun ini, Disney-Pixar merilis sequel film dengan kualitas film paling "lemah" mereka : Cars. Berbagai pihak pun terkejut dan was - was dengan keputusan mereka untuk menggarap Cars 2. Apakah hal yang kita takutkan ini benar - benar terjadi?
Sebenarnya saya sudah memulai membuat award seperti ini sejak kecil. well, sekedar hobi gitu lah. Dan untuk pertama kalinya, saya mempublish daftar award di blog ini. Cinephile's Choice Award : Summer Edition ini bersifat sangat subjektif dan hanya ditujukan untuk film - film yang rilis di musim panas (periode Mei - Agustus) saja. Sedangkan untuk award ala Academy Award baru akan saya adakan tahun depan. Selain itu, tidak semua film musim panas sudah saya saksikan terutama yang kelas festival karena DVDnya belum ori semua :'(
Jadi kesimpulannya, award ini mungkin akan sering diupdate. So stay tune! =)
Hampir semua film animasi yang dirilis tahun ini ada versi 3Dnya (kecuali Rango, Hop). Hal ini tentu saja disebabkan karena efek 3D dalam film - film animasi terkenal paling 'terasa' dan paling cocok untuk tampil dalam wujud 3D, sehingga jalan pikir seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan pihak studio untuk mengeruk keuntungan sebanyak - banyaknya. Pertanyaannya, apakah efek 3D The Smurfs worth your money?
Diadaptasi dari komik terkenal karya Peyo yang berjudul sama, banyak sekali yang mencaci - maki film ini, terutama para kritikus dan fans berat The Smurfs. Alasan utamanya, tentu saja, karena The Smurfs adalah film live action dan bersetting tempat di New York. Saya sendiri juga cukup kecewa ketika mengetahui bahwa The Smurfs bukan pure film animasi. Seperti yang kita ketahui, film mixed antara live action dengan karakter CGI kebanyakan berkualitas buruk dan kelewat bodoh ("Hop", I'm looking at you). Apakah The Smurfs juga termasuk salah satunya?
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa post ini membahas film - film yang akan dirilis bulan October di Indonesia, bukan di wilayah US. Hal ini saya sengaja, karena saya yakin pembaca blog ini adalah penduduk Indonesia dan saya rasa kita lebih peduli terhadap film - film Hollywood yang akan dirilis di Indonesia, daripada film yang dirilis di US. Daftar film di bawah ini tidak saya letakkan berurutan berdasarkan tanggal perilisannya karena pihak importir belum berani memasang tanggal pastinya.
Berkat perannya sebagai werewolf dalam Twilight saga, Taylor Lautner kini digandrungi jutaan remaja perempuan (dan sebagian pria) di seluruh dunia. Meski memiliki performa akting yang pas - pasan, ia dibanjiri banyak sekali tawaran untuk bermain film para produser. Alasan utamanya, tentu saja untuk memanfaatkan popularitas Taylor Lautner. Lawan mainnya, Robert Pattinson telah melakukannya lebih dahulu. Dan seperti yang kita ketahui, di luar Water for Elephants, film - film yang dibintanginya tidak mampu mencetak angka pendapatan yang memuaskan ataupun memperoleh pujian dari kritikus. Apakah hal tersebut juga terjadi terhadap film ini?
Luc Besson mungkin adalah sineas dari Perancis yang paling dikenal di Hollywood, berkat karya - karya fenomenal-nya seperti La Femme Nikita, The Professional, The Fifth Element, The Transporter, Taken, dsb. Meski beberapa karya-nya tidak disukai kritikus, film - film Luc Besson selalu dinantikan penggemar film aksi karena sebagian besar filmnya mengandung adegan aksi yang sangat menghibur. Di bawah bendera studio film miliknya, Europa Corp., Luc Besson terus berkarya (walau tidak selalu duduk di kursi sutradara) dan menghasilkan beragam film Perancis bercita rasa Hollywood. Dan Colombiana adalah salah satu film terbarunya.
3D sepertinya kian marak. Hampir semua film blockbuster tahun ini dirilis dalam wujud 3D, bahkan hingga film - film yang tidak layak muncul dalam wujud 3D seperti Fright Night hingga Harold and Kumar 3D Christmas. Alasan utama tentunya adalah untuk mengeruk keuntungan sebesar - besarnya, menilik harga tiket 3D yang jauh lebih mahal. Sayang, kebanyakan efek 3Dnya dibuat asal - asalan sehingga membuat beberapa penonton jenuh dengan film - film dalam wujud 3D. Namun, apakah efek 3D dalam sequel terbaru Pirates of the Caribbean termasuk mengecewakan?
Siapa yang tidak mengenal Jet Li? Well, aktor satu ini tentunya sudah sangat dikenal hingga dua generasi, terutama di wilayah Asia. Hampir setiap filmnya selalu dinanti - nantikan banyak khalayak mulai dari yang bukan pecinta film sampai pecinta film, termasuk saya sendiri yang sangat menyukai film - film Jet Li. Walau film - filmnya tidak semuanya bagus, tetapi setiap adegan pertarungan yang melibatkan Jet Li selalu berhasil menghibur saya dan menutup - nutupi kekurangan film yang dibintanginya tersebut. Namun apakah hal ini juga berlaku untuk film terbarunya ini?