Pemenang Academy Award ke 84 akhirnya telah diumumkan tadi pagi, WIB. Seperti biasa, Oscar masih menimbulkan beberapa kejutan ketika pembacaan para pemenangnya, meski menurut saya masih lebih mengejutkan ketika daftar nominasi diumumkan tanggal 24 Januari lalu. Berikut daftar lengkap para pemenang 84th Academy Award disertai dengan perbandingan terhadap prediksi saya pada post sebelumnya (prediksi tersebut sama sekali TIDAK DIEDIT, dan dibiarkan apa adanya.)
Daftar nominasi Oscar tahun 2012 ini bisa dikatakan cukup aneh dan mengejutkan. Berberapa film, aktor dan aktris yang dijago - jagokan akan mendapatkan nominasi ternyata dilewatkan begitu saja oleh para juri Oscar, seperti film Drive, The Girl with the Dragon Tattoo, yang gagal masuk nominasi best picture; Tilda Swinton dalam We Need to Talk about Kevin, Michael Shannon dalam Take Shelter, Michael Fassbender yang aktingnya dipuji - puji dalam Shame hingga dirinya harus telanjang bulat di depan kamera, David Fincher yang ditendang dari daftar nominasi Best Director, Kristen Dunst yang seakan - akan dilupakan juri, dan film documentary berjudul Senna yang secara mengejutkan tidak berhasil masuk dalam nominasi Best Documentary. Kejutan tidak berhenti sampai di situ. The Adventure of Tintin tidak mendapatkan nominasi best animated feature, yang ironisnya, Tintin memenangkan penghargaan Best Animated Feature di ajang Golden Globe. Kemudian, Extremely Loud and Incredibly Close yang mendapatkan rating 46% di Rottentomatoes ternyata berhasil mendapatkan nominasi Oscar untuk kategori Best Picture; membuatnya masuk dalam daftar film dengan rating rendah dari rottentomatoes yang berhasil mendapatkan nominasi Oscar Best Picture. Akting Melissa Mc.Carthy dalam Bridesmaids yang menurut saya tidak ada spesial - spesialnya juga bisa mendapatkan nominasi Best Supporting Actress (she won't win, though). Meski dengan segala keanehan di atas, saya akan berusaha untuk memprediksi para pemenang Oscar. Dan asal tahu saja, ini adalah pertama kalinya saya menulis Oscar Prediction di blog (tahun - tahun lalu cuman iseng coret - coret aja di kertas), jadi ya harap maklum kalau misalnya tidak tembus semua. :P
AND THE OSCAR WILL GO TO....
Finally. Setelah menunggu berbulan - bulan semenjak trailer-nya dirilis, akhirnya The Artist ditayangkan juga di bioskop tanah air. Sebenarnya pemutaran The Artist di bioskop tanah air ini cukup mengejutkan dan “agak” tidak masuk akal. Why? Pertama, The Artist adalah film hitam putih. Hal ini tentunya sudah sangat mengurangi ketertarikan para masyarakat awam untuk menyaksikan The Artist. Kedua, film ini ditampilkan dengan aspect ratio Academy 1.33:1, alias persegi. Yup, anda tidak akan menyaksikan film ini dengan format Widescreen seperti biasanya (1.78:1 ataupun 2.40:1). Alasan ke tiga adalah alasan yang paling krusial : The Artist adalah film bisu. Dari awal hingga akhir, film ini tidak menghadirkan adegan yang bersuara (kecuali, SPOILER, scene di pertengahan dan di akhir), melainkan hanya sekedar gubahan musik yang mengiringi setiap adegan yang ditampilkan di layar. Meski film ini akan sangat dijauhi para masyarakat (sudah terbukti ketika saya menyaksikan film ini di bioskop), The Artist justru mendapat sambutan yang luar biasa dari kalangan kritikus dan pecinta film di seluruh dunia. Bahkan film ini mendapatkan 10 nominasi dalam ajang Oscar tahun 2012 ini. Namun, apakah The Artist memang benar - benar sedahsyat itu, atau malah overrated?
Tahun 2007 lalu, Ghost Rider sempat tampil mengejutkan di tangga box office dunia. Meski filmnya buruk dan dicaci - maki kritikus, film ini berhasil mengumpulkan $228,7 million dari budgetnya yang sebesar $110 million. Karena dianggap menguntungkan, Columbia Pictures memberi lampu hijau untuk proyek sekuel-nya dan memperlakukannya sebagai proyek sequel-reboot, mengingat film pertamanya dianggap tidak berhasil mengadaptasi komik Ghost Rider dengan baik. Pihak studio mendudukan duo Neveldine / Taylor di kursi sutradara karena style penyutradaraan mereka dianggap sesuai dengan gaya komik Ghost Rider yang agak sinting dan brutal. Meski demikian, para fans agak was - was dengan kemampuan Neveldine / Taylor karena film - film mereka yang buruk seperti Gamer, Crank 1-2, hingga Jonah Hex. Belum lagi budgetnya yang di-cut hingga hanya $57 million saja. Apakah duet Neveldine / Taylor akhirnya berhasil mereboot Ghost Rider, atau malah menobatkannya sebagai salah satu film superhero terburuk?
Bingung ingin menyaksikan Ghost Rider 2 versi 3D atau 2D di bioskop? Ingin tahu apakah 3D effects film ini setara dengan harga tiketnya yang cukup mahal? Read my 3D review!!
Layaknya pabrik coklat dan toko bunga, Hollywood selalu merilis film romance pada hari yang berdekatan dengan Valentine setiap tahun. Hal ini tentu beralasan karena mereka ingin memanfaatkan moment tersebut untuk meraup keuntungan sebanyak - banyaknya dari para pasangan kekasih yang tengah dimabuk cinta. Dan untuk tahun 2012 ini, Screen Gems merilis film romance berjudul The Vow. Dengan kisah yang cukup menarik, yakni mengenai perjuangan seorang suami untuk membuat istrinya yang hilang ingatan jatuh cinta kembali padanya; apakah film ini berhasil membuat moment Valentine menjadi tidak terlupakan bagi para pecinta film? Let’s find out.
Karena keterbatasan waktu, saya terpaksa menggabungkan review 2 film yang sebenarnya sudah beredar dan sudah saya tonton cukup lama. Saya berusaha menuliskannya sesingkat dan sejelas mungkin (kalau ada hal yang ingin ditanyakan, silahkan tulis di comment ya). Enjoy!
This Means War : 3.5/5
Di luar jalan ceritanya yang buruk, This Means War masih merupakan film ringan yang sangat menghibur dan menyenangkan untuk ditonton; berkat humor - humornya yang mengocok perut dan penampilan maksimal dari Chris Pine, Tom Hardy dan Resse Witherspoon. Bagi para pria yang menemani pasangannya menyaksikan film ini, anda tidak perlu khawatir karena TMW juga menyajikan adegan aksi yang cukup untuk memuaskan anda. Jadi, segera matikan otak anda, and enjoy the show!
Haywire : 4/5
Sama seperti film Soderbergh baru - baru ini, Contagion, Haywire juga merupakan film yang tidak ditujukan untuk semua orang. Trailernya lagi - lagi sukses menipu para penonton yang mengharapkan film espionage full action dengan jagoan wanita seperti Salt ataupun Colombiana. Haywire lebih mengutamakan storyline dan experience selama menonton, dibandingkan adegan aksi. Namun tenang saja, Haywire tidak seperti film kelas festival yang mengalir lambat dan minim dialog. Gaya penyutradaraan Soderbergh yang khas masih hadir di film ini, lengkap dengan music scoring, non-stop excitement, taburan bintang papan atas dan cinematography yang sophisticated. Beberapa scene adegan aksinya juga cukup memacu adrenalin berkat keluwesan gerakan tubuh Gina Carano dan skill penyutradaraan Soderbergh yang top notch. Overall, Haywire adalah film espionage yang sangat unik dan jarang anda temui di bioskop. highly recommended.
This Means War : 3.5/5
Di luar jalan ceritanya yang buruk, This Means War masih merupakan film ringan yang sangat menghibur dan menyenangkan untuk ditonton; berkat humor - humornya yang mengocok perut dan penampilan maksimal dari Chris Pine, Tom Hardy dan Resse Witherspoon. Bagi para pria yang menemani pasangannya menyaksikan film ini, anda tidak perlu khawatir karena TMW juga menyajikan adegan aksi yang cukup untuk memuaskan anda. Jadi, segera matikan otak anda, and enjoy the show!
Haywire : 4/5
Sama seperti film Soderbergh baru - baru ini, Contagion, Haywire juga merupakan film yang tidak ditujukan untuk semua orang. Trailernya lagi - lagi sukses menipu para penonton yang mengharapkan film espionage full action dengan jagoan wanita seperti Salt ataupun Colombiana. Haywire lebih mengutamakan storyline dan experience selama menonton, dibandingkan adegan aksi. Namun tenang saja, Haywire tidak seperti film kelas festival yang mengalir lambat dan minim dialog. Gaya penyutradaraan Soderbergh yang khas masih hadir di film ini, lengkap dengan music scoring, non-stop excitement, taburan bintang papan atas dan cinematography yang sophisticated. Beberapa scene adegan aksinya juga cukup memacu adrenalin berkat keluwesan gerakan tubuh Gina Carano dan skill penyutradaraan Soderbergh yang top notch. Overall, Haywire adalah film espionage yang sangat unik dan jarang anda temui di bioskop. highly recommended.
Coming soon.
Semenjak debutnya di tahun 2003, Underworld sepertinya menjadi film action kelas B yang memiliki fan base tersendiri hingga akhirnya menjelma menjadi franchise. Meski seluruh filmnya tidak pernah menembus angka $100 juta di box office America, namun perolehan keuntungan di seluruh dunia selalu sukses menembus $100 juta sehingga dianggap masih menguntungkan, apalagi budget film ini cukup rendah.
Di bawah bendera Screen Gems, cukup banyak para penonton yang membanding - bandingkan saga Underworld ini dengan “saudari”nya, Resident Evil. Hal ini cukup wajar mengingat kedua franchise tersebut sama - sama menawarkan adegan aksi keren dengan bintang utama aktris cantik dan seksi, tanpa begitu mempedulikan alur cerita-nya.
Bingung ingin menyaksikan Underworld Awakening versi 3D atau 2D di bioskop? Ingin tahu apakah 3D effects film ini setara dengan harga tiketnya yang cukup mahal? Read my 3D review!!
Genre mockumentary / found footage akhir - akhir ini semakin populer di dunia perfilman Hollywood. Tren tersebut sepertinya baru dimulai ketika Paranormal Activity menjadi film dengan keuntungan luar biasa : menembus angka $193 million di box office seluruh dunia, dari budget yang hanya $15.000. Setelah serbuan film found footage semacam Apollo 18, The Devil Inside, yang menuai keuntungan besar namun gagal mengambil hati kritikus, kini giliran Chronicle menyapa para pecinta film di bioskop. Berbeda dengan film mockumentary kebanyakan yang bergenre horror, Chronicle menggabungkan genre superhero dan found footage. Ketika trailernya beredar, Chronicle berhasil memunculkan buzz positif dari beragam kalangan karena style Cinematography-nya yang jenius dan pencampuran kedua genre “menyimpang” yang tampak sangat menarik. Namun, apakah Chronicle berhasil memenuhi ekspetasi para penonton atau malah berakhir seperti kebanyakan film found footage, di mana trailernya lebih bagus daripada filmnya sendiri?
Bingung ingin menyaksikan Journey 2 The Mysterious Island versi 3D atau 2D di bioskop? Ingin tahu apakah 3D effects film ini setara dengan harga tiketnya yang cukup mahal? Read my 3D review!!
Bagi generasi masa kini, mungkin sedikit yang pernah mendengar The Muppets. Serial dengan tokoh boneka tangan ini sangat terkenal di tahun 70-80an dan menjadi idola anak - anak pada masa itu. Saking terkenalnya tokoh - tokoh boneka tangan tersebut diperlakukan bag selebriti hingga masuk di acara televisi, menjadi bintang iklan dan membintangi beragam film bioskop, baik menjadi tokoh utama atau sekedar cameo. Namun, gemerlap bintang seterang apa pun pasti akan redup juga. The Muppets pun lambat laun mulai dilupakan, terutama ketika si creator meninggal dunia. Beberapa tahun kemudian, Disney membeli hak cipta The Muppets dan berniat untuk memperkenalkan kembali kermit the frog dan kawan - kawan kepada generasi baru (seperti kita - kita yang masih remaja ini dan anak - anak kecil) ataupun sekedar mengobati rasa rindu para fans-nya yang sudah berusia 40an ke atas. Proyek ini akhirnya resmi memasuki proses produksi tahun lalu. Dan demi menjaga ke-orisinalitas dan nyawa dari The Muppets, Disney menggunakan metode animatronik untuk menggerakan Kermit dan kawan - kawannya serta meminimalisir penggunaan CGI. Tim di belakang layar yang mereka susun juga para sineas dan kru yang sangat familier ataupun fans berat The Muppets. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa kesan old-fashioned dan ciri khas The Muppets berhasil dipertahankan. Dengan segala usahanya ini, apakah Disney berhasil menarik generasi baru untuk mencintai The Muppets atau hanya sekedar membuat para orang - orang tua bernostalgia?