Dengan budget minim, tentu bukan hal yang sulit bagi franchise Step Up yang dimiliki Summit ini untuk balik modal melalui pemasukannya di box office seluruh dunia. Ditambah lagi dengan fanbase yang jumlahnya tidak sedikit, jelas mudah bagi Summit untuk tetap percaya diri dalam memperpanjang masa hidup franchise tersebut. Dan untuk tahun ini, mereka merilis installment terbaru dari Step Up dengan subtitle yang berganti - ganti terus, mulai dari ‘Step Up 4’, ‘Miami Heat’, hingga ‘Revolution’. Namun toh, apapun subtitle-nya, hal ini tidak akan berpengaruh terhadap target penontonnya yang hanya peduli pada gerakan - gerakan tariannya. Tetapi, apakah pihak studio masih tetap saja tidak mempedulikan kualitas naskah dan alur cerita yang baik terhadap franchise Step Up?
A Cinephile's Diary mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1433H kepada teman - teman yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi di bulan suci ini =)
Libur Hari Raya Idul Fitri memang dikenal sebagai momen “summer blockbuster” bagi studio film Indonesia untuk merilis film - film unggulannya. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah film berjudul Perahu Kertas ini. Film tersebut adalah adaptasi dari novel best seller karya Dewi “Dee” Lestari, salah seorang penulis terkenal di Indonesia. Tidak hanya itu, Hanung Bramantyo, salah seorang sutradara senior di Indonesia, juga ditunjuk langsung untuk menangani film yang dibagi menjadi 2 part ini. Apakah kolaborasi antara dua orang hebat ini berhasil membuahkan sebuah film romance yang berbeda dan fresh?
Apakah efek 3D dalam film Step Up Revolution sanggup tampil memuaskan dan memenuhi standard tinggi efek 3D yang telah diramu oleh John Chu dalam film Step Up 3? Let's find out.
"If you hear something strange outside, have sex."
Jauh sebelum Joss Whedon menggarap The Avengers, beliau sempat menulis naskah dan memproduseri film horror The Cabin in the Woods bersama Drew Goddard yang sudah selesai produksi sejak tahun 2009. Namun, karena berbagai hal, mulai dari masalah finansial MGM (yang membuat film ini dipindah tangankan ke Lionsgate) hingga keinginan pihak studio untuk merilis film ini dalam format 3D (akhirnya dibatalkan) membuat The Cabin in the Woods baru bisa dirilis bulan April lalu di Amerika. Meski demikian, film ini telah mendapatkan hype yang luar biasa dari kalangan horror fans, geek, dan pecinta film akibat keterlibatan Joss Whedon di dalam film ini dan juga tim marketing Lionsgate yang berhasil menekankan bahwa The Cabin in the Woods bukanlah sebuah film horror cliche dan predictable yang sering kita lihat.
So, you think you know the story?
"Oh, it's a girl. I'm so sorry. Where is the trashcan?" -Aladeen-
Sacha Baron Cohen dikenal sebagai salah seorang aktor komedian paling kontroversial sekaligus paling berbakat yang dimiliki Hollywood. Deretan film komedi yang dibintanginya rata - rata selalu menawarkan joke yang sangat kurang ajar, vulgar, dan menyindir masalah sosial yang sedang trend di masa itu. Meski demikian, Cohen juga memiliki bakat akting yang sangat luar biasa dan selalu total dalam memerankan karakter - karakternya, sehingga tidak heran apabila Cohen sanggup duduk bersama jajaran komedian kelas atas dan memiliki fans yang tidak sedikit jumlahnya. Dan untuk tahun ini, Cohen merilis film terbarunya, The Dictator, di mana ia kembali memerankan karakter eksentrik dan sinting seperti yang ia perankan dalam film Borat ataupun Bruno.
"If I'm not me, then who the hell am I?" -Douglas Quaid
Film Total Recall versi tahun 1990 telah dikenal sebagai salah satu film adaptasi cerita pendek Philip K. Dick yang sukses memukau para pecinta film pada masanya, meski isi ceritanya telah mengalami perubahan di sana - sini. Semua itu tentu berkat kombinasi tangan dingin Paul Verhoeven dan performa Arnold Schwarzenegger sebagai bintang aksi laga yang terkenal saat itu, sehingga tidak heran bahwa film ini telah menjadi salah satu film cult classic yang terkenal sampai sekarang. Dan untuk tahun 2012, Columbia Pictures di bawah bendera Sony menggandeng Len Wiseman untuk menyutradarai versi terbaru dari film Total Recall ini. Dengan berbagai janji manis yang menyatakan bahwa versi terbaru Total Recall ini akan lebih setia dengan cerita pendeknya, apakah kualitas film ini berhasil menyamai atau bahkan melampaui adaptasi sebelumnya?
Pada tahun 1930-1940an, tidak ada yang tidak mengenal The Three Stooges. Trio Moe, Larry, dan Curly begitu terkenal pada jamannya berkat lawakan - lawakan mereka yang seperti pencampuran antara Looney Tunes dengan Mr. Bean. Dan seperti serial televisi lainnya, masa kejayaan Stooges juga sempat berakhir karena meninggalnya para aktor ataupun sineas di balik layarnya. Namun, tidak ada yang bisa menyangkal bahwa legacy yang mereka tinggalkan sudah begitu mendarah daging dalam dunia film komedi sampai sekarang. Dan untuk tahun 2012 ini, sineas Farrelly bersaudara bersama 20th Century Fox menyuguhkan kembali The Three Stooges di layar lebar untuk dinikmati para pecinta film generasi sekarang ini. Apakah film ini berhasil membangkitkan kembali franchise The Three Stooges seperti halnya yang dilakukan The Muppets tahun lalu?
Sampai saat ini, saya baru dua kali saja menyaksikan film dalam format IMAX (karena tidak ada bioskop yang mempunyai studio IMAX di Surabaya sini). Yang pertama adalah Kungfu Panda 2 di Shaw Lido Singapore dan yang kedua adalah The Dark Knight Rises di Gandaria City XXI. Bagaimana kualitas studio IMAX komersil pertama di Indonesia ini? Apakah sesuai dengan harga tiketnya yang mahal itu?