Killer Elite (2011) Review

10/17/2011 12:24:00 PM

Sudah pengetahuan umum kalau Jason Statham adalah salah satu bintang film action kelas B di generasi kita ini (meneruskan jejak Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone, Dolph Lundgren, Van Damme, dsb). Sama seperti mereka, actor satu ini tidak pilih - pilih film. Semua tawaran film diterima olehnya mulai dari yang buruk hingga yang cukup bagus. Uniknya, dalam semua film yang dibintanginya, Jason selalu memerankan karakter yang hampir sama, baik dari penampilan luar dan sifatnya; termasuk dalam Killer Elite ini.


Jujur, dari puluhan film yang dibintanginya, saya hanya terhibur dengan film Transporter trilogy, The Expendables, Death Race dan The Bank Job saja. Bahkan tidak berlebihan apabila mengatakan The Bank Job adalah film terbaiknya, berkat cerita yang solid dan menegangkan. Ironisnya, The Bank Job sama sekali tidak menawarkan adegan action yang memacu adrenalin dan penuh ledakan, melainkan sebuah kisah drama perampokan yang kompleks. Ok, kembali ke pokok bahasan utama. Killer Elite adalah film terbaru Jason Statham yang sayangnya, kualitas film ini sama buruknya dengan Blitz. Yeah, meski Clive Owen dan Robert DeNiro ikut terlibat dalam jajaran cast Killer Elite, mereka sama sekali tidak menaikkan pamor film ini.


Bagi yang belum familiar dengan Killer Elite, garis besar film ini bercerita mengenai sepak terjang tiga orang pembunuh bayaran : Danny Bryce (Jason Statham), Davies (Dominic Purcell), dan Meier (Aden Young) yang memiliki misi untuk membunuh tiga orang mantan SAS agent, sebuah organisasi agen rahasia Inggris. Usut punya usut, misi ini dilakukan demi menyelamatkan mentor mereka, Hunter (Robert De Niro) yang ditawan oleh sang klien, Sheik Amr karena telah menolak pekerjaan yang diberikannya. Misi ini tidak berjalan dengan mulus karena ketiga target tersebut adalah orang penting yang dilindungi oleh The Feather Men, sebuah kelompok yang melindungi mantan agen rahasia. Maka dimulailah adu ketangkasan antara pembunuh bayaran profesional ini dengan pasukan The Feather Men yang dipimpin oleh Spike Logan (Clive Owen). 

Walaupun diadaptasi dari kisah nyata, Killer Elite menurut saya lebih terasa seperti kisah fiktif. Hal ini tentu saja berkat naskahnya yang berantakan dan penyutradaraan yang payah. Ketika credit title sudah bergulir, film ini malah menyisakan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban di benak penonton. Bagaimana tidak, sepanjang 116 menit, si sutradara dan penulis naskah bingung mau mengarahkan film ini ke mana. Full action pun juga tidak. Drama juga payah karena dialog - dialog yang tidak bermutu. Cerita juga tidak konsisten dan berantakan dengan plot hole yang menganga lebar. Para penonton tidak akan diberi penjelasan yang kongkrit mengenai asal usul Feather men, atau organisasi tempat Danny dan kawan - kawan bekerja. Bahkan pemberontakan Dhofar yang menjadi inti film juga tidak dijelaskan. Ujung - ujungnya, film ini terkesan bodoh, tidak masuk akal, membosankan dan painful to watch.


Bagi yang mengharapkan adegan aksi dahsyat ala film - film Statham sebelumnya, bersiap - siaplah untuk kecewa. Saya sendiri juga merasa tertipu mentah - mentah. Bagaimana tidak, banyak sekali adegan aksi penuh ledakan dalam trailernya, namun ketika anda menyaksikan filmnya secara keseluruhan, anda akan tertipu dan mendapati bahwa semua adegan aksi yang menghibur itu hanya ada di penghujung akhir film; di mana para penonton sudah jenuh dan bosan (pihak marketing, nice job!). Pada awal hingga paruh akhir film, para penonton hanya disuguhi narasi yang payah dengan diselipi adegan pembunuhan yang meski seharusnya profesional malah terlihat murahan.


Walau menurut saya film ini hampir tidak memiliki sisi positif, tapi paling tidak kehadiran Robert De Niro di sini agak memberikan nafas segar. Setiap adegan yang melibatkan dirinya selalu mencuri perhatian. Sayangnya, dia hanya mempunyai screen time yang sangat sedikit. Dan ntah kenapa, walau aktingnya baik, Robert De Niro menurut saya terlihat seperti bermain - main dan iseng saja ikut terlibat di film ini. Istilahnya, seperti mengisi hari tuanya. Sisanya, ya bisa diduga.. Jason Statham masih memerankan karakter yang itu - itu saja. Clive Owen juga tampil biasa - biasa saja dengan aksen british-nya yang maksa.


Overall, tidak banyak yang perlu dibahas dari film ini. Bagi para pecinta film atau para penonton yang sudah menyaksikan Blitz dan The Mechanic tahun ini, tentu tahu garis besar kualitas Killer Elite ini. Ntah menurut anda bagus atau jelek, semua tergantung dari persepsi anda terhadap Jason Statham dan film - filmnya. Apabila anda menyukai gaya dua filmnya yang saya sebut di atas, saya rasa anda akan menyukai Killer Elite. Well, yang pasti, saya tidak menyukainya.


You Might Also Like

1 comments

Just do it.