2013 / US / 20th Century Fox / 126 Minutes / James Mangold / 2.39:1 / PG-13
Many said that 2009’s X-Men Origins : Wolverine is a disaster. Banyak pula yang mengatakan kalau film ini hanya mengulang beberapa poin cerita yang sudah pernah dibahas di ketiga film X-Men dengan plot hole yang lebih besar dan visual effects yang lebih payah. Hanya segelintir orang yang berpendapat bahwa film ini adalah prekuel yang baik dalam menuturkan kisah origins sang Wolverine, and mostly it’s from the general audiences. Namun toh, walau penonton dan fans banyak yang tidak menyukainya, 20th Century Fox masih tetap nekad melanjutkan kisah Wolverine sampai installment keduanya ini karena, obviously, pendapatan box office X-Men Origins dan X-Men First Class yang sangat memuaskan dan juga karena pertimbangan bahwa X-Men ini adalah satu-satunya franchise paling menguntungkan yang dimiliki Fox. Cliche.
Menentukan pilihan untuk menyaksikan versi 3D atau 2Dnya memang masih terasa sulit di tengah masyarakat meski pihak grup 21 sekarang sudah mempermudahnya dengan menyetarakan harga tiket masuknya. Ya, kalau dulu kita punya alibi tentang masalah perbedaan harga, sekarang hanyalah masalah kualitas : apakah efek 3Dnya sanggup memberikan movie experience yang luar biasa, yang tidak dapat kita peroleh dari versi regulernya (2D) sehingga kita diharuskan untuk menyaksikan film tersebut dalam format 3D demi mendapatkan experience yang diharapkan sang sineas? Well, post ini saya harapkan dapat semakin mempermudah kalian untuk mengambil keputusan!
Note : saya tidak membahas isi filmnya dalam post ini, hanya kualitas efek 3Dnya saja.
2013 / Warner Bros. Pictures / US / 131 Minutes / Guillermo del Toro / 1.85:1 / PG-13
Guillermo del Toro memang bukan nama yang sering kita baca bersamaan dengan gelar "directed by" di depannya. Mungkin total hanya ada 8 film yang pernah disutradarainya, termasuk film terbarunya, Pacific Rim. Tetapi di antara para geeks, fanboys, pecinta film dan bahkan para petinggi studio sekalipun, del Toro adalah sosok yang sangat dihormati. Imajinasi dan keatifitasnya yang tak terbatas telah bertanggung jawab besar atas kesuksesan film-film animasi DreamWorks di mana ia sering duduk di kursi produser dan berperan sebagai creative consultants, ditambah lagi dengan film-film horror supranatural populer yang diproduserinya seperti The Orphanage, Mama, Don’t be Afraid of the Dark, sampai film aksi petualangan fantasi berkelas seperti The Hobbit Trilogy yang hampir disutradarainya, Hellboy 1-2, dan Pan's Labyrinth yang telah menganugerahinya nominasi piala Oscar. He got all that under his belt.
2013 / 149 Minutes / Gore Verbinski / US / 2.39:1 / PG-13
Kesuksesan keempat film Pirates of the Caribbean di tangga box office memang telah mendatangkan perubahan besar dalam studio Walt Disney. Tanpa PotC, Disney sepertinya tidak akan pernah memiliki rasa percaya diri untuk memproduksi film-film blockbuster yang menyasar kalangan non-family seperti yang telah mereka lakukan setiap tahun terakhir ini. Tanpa PotC pun, saya ragu mereka akan membeli studio Marvel dan Lucas Film berserta dengan franchise Star Wars-nya.
Menentukan pilihan untuk menyaksikan versi 3D atau 2Dnya memang masih terasa sulit di tengah masyarakat meski pihak grup 21 sekarang sudah mempermudahnya dengan menyetarakan harga tiket masuknya. Ya, kalau dulu kita punya alibi tentang masalah perbedaan harga, sekarang hanyalah masalah kualitas : apakah efek 3Dnya sanggup memberikan movie experience yang luar biasa, yang tidak dapat kita peroleh dari versi regulernya (2D) sehingga kita diharuskan untuk menyaksikan film tersebut dalam format 3D demi mendapatkan experience yang diharapkan sang sineas? Well, post ini saya harapkan dapat semakin mempermudah kalian untuk mengambil keputusan!
Note : saya tidak membahas isi filmnya dalam post ini, hanya kualitas efek 3Dnya saja.
Seperti biasa, Comic-Con 2013 kembali menjadi ajang para studio besar untuk memperkenalkan film-film blockbuster-nya yang akan dirilis akhir tahun nanti atau musim panas tahun depan--untuk film-film yang jauh lebih besar. Salah satu franchise yang mengambil kesempatan ini adalah The Amazing Spider-Man 2.
2013 / 98 Minutes / Pierre Coffin & Chris Renaud / US / 1.85:1 / PG
Hanya dalam waktu 3 tahun sejak debutnya pertama kali di layar lebar, Minion sudah menjadi salah satu ikon dunia animasi dan dicintai oleh hampir seluruh kalangan usia di dunia. Dengan hype yang luar biasa ini, tidak perlu waktu lama bagi Universal dan Illumination Entertainment untuk segera melakukan proses pembuatan sequel Despicable Me, yang tidak hanya satu saja, tetapi dua film sekaligus : Despicable Me 2 yang sudah dirilis sejak pekan lalu di seluruh dunia dan Minions yang, apabila tidak ada halangan, siap edar 19 Desember 2014 mendatang.
2013 / 105 Minutes / Various Directors / Indonesia / 1.78:1-2.55:1 / PG-13
Meski sempat memicu kontroversi di jagad twitter perihal pemilihan film-film pendek yang masuk ke dalam kompilasi enam film pemenang 21 Short Film Festival, kesempatan besar untuk menyaksikan film-film pendek karya sineas muda anak bangsa ini tidak boleh dihiraukan begitu saja. Kompilasi ini terdiri dari 3 film dokumenter, 2 film animasi, dan 1 film fiksi-naratif dengan total durasi sepanjang 105 menit.