Transformers : Dark of the Moon Review
8/07/2011 03:35:00 PM
Jujur, menurut saya, film pertama dan kedua-nya jelek. Banyak pula yang berpendapat seperti saya, dan banyak pula yang menyukai film ini. Well, Transformers trilogy memang sangat sangat keren dan membuat anda melongo ketika melihat adegan aksi dan visual effects-nya. Namun, perlu diingat : keren bukan berarti film itu bagus. Perumpamaannya : Wanita cantik belum tentu memiliki sifat yang baik. Sama seperti menilai manusia, untuk menilai sebuah film, kita juga harus mengamati 'Inner Beauty'-nya, yang tidak lain adalah : Plot, akting, naskah, penyutradaraan dan karakterisasi. Yeah, semua film Transformers tidak memiliki Inner Beauty yang bagus.
Ironisnya, film semacam Transformers ini tidak boleh dilewatkan di bioskop. Segala adegan action dan visual effects-nya (kali ini 3Dnya) memang benar - benar wajib untuk dinikmati di bioskop. Sementara kita, para pecinta film, terkagum - kagum dengan effect dan adegan aksi-nya yang sangat spektakuler, kita juga harus 'survive' dengan kebosanan. Oleh karena itulah, film ini sukses besar, dan oleh karena inilah, film Transformers terus dibuat karena meraup keuntungan sangat besar.
Film dibuka dengan adegan pertarungan antara Decepticons dengan Autobots di planet Cybertron. Kemudian ada sebuah pesawat yang membawa "kargo special" lolos dari planet tersebut dan terdampar di bulan selama lebih dari 50 tahun.
50 tahun telah berlalu, setelah 2 kali gagal menguasai bumi, Decepticons kembali beraksi dan kini mereka menuju ke bulan untuk mengambil "kargo special" tersebut. Autobots yang mengetahui rencana ini, berusaha menggagalkan rencana Decepticons. Sekali lagi, Sam Witwicky dan pacar barunya, mau tidak mau ikut terlibat dalam perseteruan terakhir antar kubu Decepticons dan Autobots ini.
Jujur, pada awal 30 menit film, saya sempat bertanya - tanya mengapa film ini mendapat review negatif dari para kritikus. Pada pembukaan film, para penonton sudah disuguhi dengan adegan memukau penuh special effects dengan mengambil setting di planet cybertron. Di sana kita diperlihatkan pertarungan seru antara Decepticons dan Autobots yang menyebabkan planet mereka hancur. Setelah itu, sama seperti seri pertama dan kedua, Michael Bay kembali memplesetkan sejarah umat manusia yang berhubungan dengan luar angkasa. Kini ia memakai misi manusia pertama yang mendarat di bulan. Di sana mereka menemukan Sentinel Prime yang terkubur di pesawat yang lolos dari planet Cybertron. Bisa dibilang, adegan prologue tersebut adalah perpanjangan dari Teaser Trailer Transformers 3. Setelah prologue yang berlangsung kurang lebih 15 menit, para penonton kembali dipertemukan dengan Sam Witwicky bersama dengan Carly, pacar barunya. Sam Witwicky kini tengah mencari pekerjaan karena ia tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dengan N.E.S.T.
Setelah kemunculan John Malkovich dan Kim Jeong, kualitas film ini langsung merosot tajam. Adegan yang disuguhkan sungguh tidak menarik. Gurauannya juga masih komikal dan tidak masuk akal, masih sama persis dengan seri sebelumnya. Karakter - karakternya juga tidak berkembang dan akting para bintangnya juga seperti membaca naskah. Berbicara tentang naskah, si penulis tampaknya masih mempertahankan formula film pertama dan kedua : alur cerita yang mengalir datar dengan karakter yang datar pula.
Kegagalan film ini semakin terlihat ketika ada karakter yang mati ataupun berkhianat. Saya sangat tidak peduli dan tidak terkejut dengan kejadian tersebut. Sebuah kegagalan besar. Tentu bagi yang sering menonton film, apabila ada karakter yang berkhianat ataupun meninggal akan muncul perasaan benci, sedih ataupun terkejut. Well, khusus untuk film ini saya dan mungkin sebagian besar pecinta film, meresponnya dengan angopan.
Setelah berhasil bertahan hidup selama 1 jam dengan kebosanan dan perkataan "opo ae seh" dalam batin, adegan-action-paling-spektakuler-yang-pernah-saya-tonton-di-bioskop-setelah-Avatar dimulai. Kekuatan 3D film ini juga mulai menunjukkan taringnya. Selama 1 jam para penonton disuguhi adengan para decepticons yang memporak - porandakan kota Chicago serta pertarungan mereka dengan Autobots. Jujur, skala pertarungan di film ini dua kali lebih dahsyat dari film sebelumnya, namun masih ada persamaan antara ketiga film ini : sama - sama bodohnya :)
Setelah bertarung mati - matian dan terpukau selama 1 jam, Transformers 3 ditutup dengan ending yang "Loh-kok-cuman-gini-tok".
Sementara untuk efek 3Dnya bisa dibilang sangat bagus. Berbagai adegan aksi yang disuguhkan seakan - akan dilihat oleh para penonton dari jendela raksasa, meski tidak begitu banyak benda - benda yang melayang keluar dari layar. Sayangnya, 3D effects tersebut agak terbuang selama hampir 1 jam karena cukup banyak juga adegan - adegan percakapan antar manusia yang tentunya, tidak menggunakan efek 3D.
Overall, menurut saya, Transformers 3 adalah film langka. Langka di sini lebih ke arah ironis. Di satu sisi film ini sangat buruk dan kualitas penceritaannya di bawah rata - rata bahkan di film - film sejenis. Namun, di sisi lain, film ini sangat spektakuler dipenuhi dengan visual effects dan 3D effects yang membuat para penonton melongo. Sehingga, dengan perasaan campur aduk, saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton di bioskop terutama versi 3Dnya. Karena film ini akan memberikan pengalaman tak terlupakan baik dari sisi positif (adegan aksi) maupun sisi negatifnya (plot, akting yang buruk).
Ironisnya, film semacam Transformers ini tidak boleh dilewatkan di bioskop. Segala adegan action dan visual effects-nya (kali ini 3Dnya) memang benar - benar wajib untuk dinikmati di bioskop. Sementara kita, para pecinta film, terkagum - kagum dengan effect dan adegan aksi-nya yang sangat spektakuler, kita juga harus 'survive' dengan kebosanan. Oleh karena itulah, film ini sukses besar, dan oleh karena inilah, film Transformers terus dibuat karena meraup keuntungan sangat besar.
Film dibuka dengan adegan pertarungan antara Decepticons dengan Autobots di planet Cybertron. Kemudian ada sebuah pesawat yang membawa "kargo special" lolos dari planet tersebut dan terdampar di bulan selama lebih dari 50 tahun.
50 tahun telah berlalu, setelah 2 kali gagal menguasai bumi, Decepticons kembali beraksi dan kini mereka menuju ke bulan untuk mengambil "kargo special" tersebut. Autobots yang mengetahui rencana ini, berusaha menggagalkan rencana Decepticons. Sekali lagi, Sam Witwicky dan pacar barunya, mau tidak mau ikut terlibat dalam perseteruan
Jujur, pada awal 30 menit film, saya sempat bertanya - tanya mengapa film ini mendapat review negatif dari para kritikus. Pada pembukaan film, para penonton sudah disuguhi dengan adegan memukau penuh special effects dengan mengambil setting di planet cybertron. Di sana kita diperlihatkan pertarungan seru antara Decepticons dan Autobots yang menyebabkan planet mereka hancur. Setelah itu, sama seperti seri pertama dan kedua, Michael Bay kembali memplesetkan sejarah umat manusia yang berhubungan dengan luar angkasa. Kini ia memakai misi manusia pertama yang mendarat di bulan. Di sana mereka menemukan Sentinel Prime yang terkubur di pesawat yang lolos dari planet Cybertron. Bisa dibilang, adegan prologue tersebut adalah perpanjangan dari Teaser Trailer Transformers 3. Setelah prologue yang berlangsung kurang lebih 15 menit, para penonton kembali dipertemukan dengan Sam Witwicky bersama dengan Carly, pacar barunya. Sam Witwicky kini tengah mencari pekerjaan karena ia tidak diperbolehkan untuk bekerja sama dengan N.E.S.T.
Setelah kemunculan John Malkovich dan Kim Jeong, kualitas film ini langsung merosot tajam. Adegan yang disuguhkan sungguh tidak menarik. Gurauannya juga masih komikal dan tidak masuk akal, masih sama persis dengan seri sebelumnya. Karakter - karakternya juga tidak berkembang dan akting para bintangnya juga seperti membaca naskah. Berbicara tentang naskah, si penulis tampaknya masih mempertahankan formula film pertama dan kedua : alur cerita yang mengalir datar dengan karakter yang datar pula.
Kegagalan film ini semakin terlihat ketika ada karakter yang mati ataupun berkhianat. Saya sangat tidak peduli dan tidak terkejut dengan kejadian tersebut. Sebuah kegagalan besar. Tentu bagi yang sering menonton film, apabila ada karakter yang berkhianat ataupun meninggal akan muncul perasaan benci, sedih ataupun terkejut. Well, khusus untuk film ini saya dan mungkin sebagian besar pecinta film, meresponnya dengan angopan.
Setelah berhasil bertahan hidup selama 1 jam dengan kebosanan dan perkataan "opo ae seh" dalam batin, adegan-action-paling-spektakuler-yang-pernah-saya-tonton-di-bioskop-setelah-Avatar dimulai. Kekuatan 3D film ini juga mulai menunjukkan taringnya. Selama 1 jam para penonton disuguhi adengan para decepticons yang memporak - porandakan kota Chicago serta pertarungan mereka dengan Autobots. Jujur, skala pertarungan di film ini dua kali lebih dahsyat dari film sebelumnya, namun masih ada persamaan antara ketiga film ini : sama - sama bodohnya :)
Setelah bertarung mati - matian dan terpukau selama 1 jam, Transformers 3 ditutup dengan ending yang "Loh-kok-cuman-gini-tok".
Sementara untuk efek 3Dnya bisa dibilang sangat bagus. Berbagai adegan aksi yang disuguhkan seakan - akan dilihat oleh para penonton dari jendela raksasa, meski tidak begitu banyak benda - benda yang melayang keluar dari layar. Sayangnya, 3D effects tersebut agak terbuang selama hampir 1 jam karena cukup banyak juga adegan - adegan percakapan antar manusia yang tentunya, tidak menggunakan efek 3D.
Overall, menurut saya, Transformers 3 adalah film langka. Langka di sini lebih ke arah ironis. Di satu sisi film ini sangat buruk dan kualitas penceritaannya di bawah rata - rata bahkan di film - film sejenis. Namun, di sisi lain, film ini sangat spektakuler dipenuhi dengan visual effects dan 3D effects yang membuat para penonton melongo. Sehingga, dengan perasaan campur aduk, saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton di bioskop terutama versi 3Dnya. Karena film ini akan memberikan pengalaman tak terlupakan baik dari sisi positif (adegan aksi) maupun sisi negatifnya (plot, akting yang buruk).
RATING : 2 out of 5 stars
3 comments
rating e sadis rek wkwkwkwk.
ReplyDeletesangat disayangkan hanya ini yang bisa ditawarkan Transformers 3 padahal tiap malem selalu liat trailer dan ekspektasi q akan film ini sangat tinggi. autobot vs decepticon e paling mboseni diantara 3 film lek aq ngmg, nd film iq keliatan e manusia vs decepticon. autobot e diusir gelem ae, g ono perlawanan sg koyo opo ngono. kecewaa rekk:'( , semoga feeling q bener aq mikir film ini elek gr2 nonton di dvd
nice review,
Josh-R
Wahahhaha. klo aku ngliati trailere HP 7.2 terus.
ReplyDeleteTF ya gitu2 aja pasti ==
action wah dan membosankan. Jadi cuman masang ekspetasi tinggi di actionnya aja. Dan ternyata bener. 1 jam action tok =="
Sudah saatnya beralih ke yang lebih mudah, bagi anda pecinta drama korea, sekarang telah hadir aplikasi MYDRAKOR cukup download di GooglePlay gratis, kamu bisa nonton film drama korea terbaik dan terbaru, MYDRAKOR pilihan yang pas untuk menonton dimana saja dan kapan saja.
ReplyDeletehttps://play.google.com/store/apps/details?id=id.mydrakor.main&hl=in
https://www.inflixer.com/
Just do it.