MODUS ANOMALI (2012) REVIEW : The New Enigmatic Horror Film From Joko Anwar

5/02/2012 12:18:00 AM



Selain film The Raid yang sudah dirilis bulan Maret lalu, Modus Anomali juga termasuk dalam daftar film nasional yang saya nanti - nantikan perilisannya; sekaligus menjadi film horror buatan Indonesia pertama yang saya saksikan di bioskop. Alasan utamanya tentu saja adalah keterlibatan Joko Anwar yang duduk di kursi sutradara dan sebagai penulis naskah film Modus Anomali, yang tentunya akan menjanjikan sebuah sajian film Horror yang [sangat] jauh berbeda dengan film horror Indonesia lainnya. Bagi yang belum tahu, beliau adalah salah seorang sineas Indonesia yang berbakat dan sudah menghasilkan film - film berkualitas seperti Janji Joni, Pintu Terlarang, Kala dan lain sebagainya. Apakah Modus Anomali juga berhasil menyuguhkan sebuah tontonan berkelas seperti karya - karya beliau sebelumnya, atau malah mengecewakan para penontonnya karena film ini terlalu banyak menggunakan formula film horror buatan Hollywood yang sudah usang itu? Let’s find out.

Modus Anomali menurut saya termasuk dalam golongan film “semakin sedikit yang anda tahu, semakin baik”. Oleh karena itu, demi menjaga kenikmatan anda saat menonton film ini, saya hanya menjabarkan premise dasar film ini yang kurang lebih berkisah mengenai seorang pria (Rio Dewanto) yang tiba - tiba terbangun di tengah hutan, mengalami amnesia dan dikejar - kejar seorang pembunuh. Bahkan saya tidak menyarankan anda untuk menyaksikan trailernya karena hanya akan mengurangi kenikmatan anda saat menonton film ini.
So, what’s the point...? Well, sudah cukup lama sebenarnya saya tidak menonton sebuah film horror / thriller yang begitu misterius, haunting, dan dengan alur setenang Modus Anomali ini. Jujur, saya belum pernah menyaksikan film - film karya Joko Anwar sebelumnya, tetapi saya sangat menyukai gaya film beliau seusai menyaksikan Modus Anomali.

Pada paruh awal film ini, sebenarnya saya sempat kecewa. Modus Anomali ternyata jauh di luar harapan saya bahwa film ini akan penuh adegan berdarah - darah dan aksi survival di tengah hutan yang mencekam, seperti kebanyakan film - film cabin-in-the-woods lainnya. Ntah karena disebabkan oleh trailernya atau apa, sehingga saya bisa berekspetasi seperti itu (salah satu alasan mengapa saya melarang anda menyaksikan trailer film ini).
Modus Anomali justru jauh dari sekedar film slasher di tengah hutan. Film ini menurut saya agak melenceng dari jalur horror mainstream yang sering kita saksikan, tetapi bukan berarti Modus Anomali menggebrak dunia perfilman horror. Modus Anomali tidak menawarkan sesuatu yang baru sebenarnya. Joko Anwar lebih bermain - main pada pencampuran beragam elemen suspense, horror dan misteri dengan alur lambat seperti film - film kelas festival kebanyakan.


Sayang, hasil akhirnya tidak sesuai harapan. Pendekatan yang dilakukan Joko Anwar ini justru membuat saya jenuh berkat minimnya adegan suspense, pengambilan keputusan para karakter yang tidak masuk akal, dan misteri yang terkesan terlalu disembunyi - sembunyikan di sepanjang film (walau untungnya, tata suara, musik, dan cinematography-nya yang bagus itu cukup membantu saya untuk tetap betah duduk di kursi bioskop).
Hal ini semakin diperparah dengan penggunaan bahasa Inggris di seluruh dialog dalam film ini, yang secara tidak langsung membuat para aktor dan aktrisnya lebih berusaha untuk melafalkan dialog inggris sebaik - baiknya, daripada berakting sebaik - baiknya. Sehingga tidak dipungkiri lagi bahwa paruh awal Modus Anomali ini terlalu lambat, bertele - tele, membosankan, dan make no sense sampai semua itu ditebus dengan 15 menit adegan pamungkas dan twist yang luar biasa. Twist yang dihadirkan memang tidak mengejutkan (mungkin anda bisa menebak semenjak 10 menit di awal film), karena memang bukan itu tujuan Joko Anwar. Beliau lebih ingin memberikan sebuah penjelasan mengenai semua misteri, plot hole hingga style film yang beliau pakai di dalam film ini. Dan menurut saya, penjelasannya itu termasuk jenius dan berhasil membuat saya berbalik dari membenci menjadi sangat menyukai film ini. Karena di balik segala kesederhanaannya itu, ternyata tersimpan sebuah kisah kompleks yang hanya akan terbaca apabila anda memikirkannya dalam - dalam seusai menyaksikan film ini. Sehingga tidak aneh apabila film Modus Anomali ini dipilih untuk menjadi topik diskusi bersama teman - teman pecinta film yang sudah menyaksikan filmnya selama 2 hari berturut - turut.

Overall, tidak heran apabila film ini mendapatkan mixed reviews dari kritikus ataupun para pecinta film yang sudah menyaksikannya. Gaya film yang diusung memang melenceng dari pakem film horror kebanyakan, sehingga tidak memberi efek menegangkan seperti yang diharapkan. Materi kisah filmnya sendiri menurut saya juga terlalu sederhana untuk menjadi sebuah film berdurasi 87 menit, walau sebenarnya memiliki makna yang lebih kompleks. Namun, di luar itu semua, keputusan terakhir untuk menyatakan bahwa film ini bagus atau tidak, adalah tergantung pada pengertian anda terhadap adegan klimaks Modus Anomali ini. 
And fortunately, I like the conclusion of this film. 

You Might Also Like

3 comments

  1. Memang gak bisa dipungkiri kalau melihat film2 Joko Anwar itu bikin kita tidak bisa menilai dengan gaya 'hitam putih' ini bagus-ini jelek (menurut saya sih). Tetapi Joko Anwar memang sosok yang membawa warna baru buat film Indonesia; film2nya terutama thrillernya mengusung rasa barat, tetapi ada unsur yang membuatnya terasa akrab dengan pemirsa Indonesia. Nice page, nice blog!

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Just do it.