Apakah Oz the Great and Powerful layak disaksikan di layar bioskop dalam format 3D? Post ini akan membantu anda untuk mengambil keputusan! 

Note : saya tidak membahas isi filmnya dalam post ini, hanya kualitas efek 3Dnya saja.

Cinema : Supermal XXI, Studio 2 (March 8, 2013)

3D Technology : Dolby Digital 3D

Shot in 3D : yes

Sam Raimi menggunakan kamera 3D untuk memfilmkan keseluruhan bagian dalam film ini.

Brightness : 5/5

Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 

Setelah melewati adegan hitam putih sepanjang kurang lebih 15 menit, saya dibuat terkejut dengan penampilan warna dan level kontras yang sangat kuat dalam film ini, bahkan ketika diamati dari balik kacamata "hitam" sekalipun. 

Depth : 5/5

Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.

Semenjak opening title-nya, para penonton sudah disuguhi dengan tampilan depth yang sangat, sangat amazing. Bahkan bagi mata yang tidak terlatih sekalipun, anda akan merasa bahwa gambar di layar memiliki tingkat kedalaman yang sangat kuat. Dan ketika Oscar mulai mendarat di wilayah Oz, oh God, you won't believe your eyes. 

Pendeknya, Sam Raimi dan tim visual effects-nya telah sukses besar membawa penontonnya benar-benar ikut terhisap ke dalam dunia Oz yang spektakuler itu. Dan hal ini tidak akan anda alami jika menyaksikan versi 2Dnya.

Pop Out : 5/5

Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.

Masih belum cukup dengan efek depth yang fantastis, Sam Raimi juga memaksimalkan efek pop-out dalam film ini yang senantiasa hadir dari awal hingga akhir film tanpa ada satupun kesempatan yang terlewatkan. Dan kabar baiknya lagi, hampir seluruh efek pop-outnya didesain untuk "menabrak" mata para penontonnya.

Beberapa adegan dalam film ini juga mengingatkan saya dengan film Life of Pi yang sama-sama sempat bermain dengan efek pop-out pada aspect ratio 1.37:1. 

Health : 5/5

Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 

I'm fine. 

Worth It? A Must See in 3D

What can I say?

Oz the Great and Powerful berhasil menobatkan dirinya sebagai salah satu film dengan efek 3D terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Sam Raimi telah memaksimalkan segala aspek 3D yang bisa ditampilkan oleh negeri Oz ini, mulai dari depth yang fantastis, brightness yang sangat cerah hingga efek pop-out yang benar-benar mengubah pengalaman menonton di bioskop ini menjadi sebuah pengalaman bermain di wahana 3D Disneyland (anyway, Oz adalah film dengan efek 3D terbaik yang pernah dibuat Disney). Dengan harga tiket yang sama, saya sarankan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.