IRON MAN 3 : 3D REVIEW

4/26/2013 10:03:00 PM



Menentukan pilihan untuk menyaksikan versi 3D atau 2Dnya memang masih terasa sulit di tengah masyarakat meski pihak grup 21 sudah mempermudahnya dengan menyetarakan harga tiket masuk. Ya kalau dulu punya alibi tentang masalah perbedaan harga, sekarang adalah masalah kualitas : apakah efek 3Dnya sanggup memberikan movie experience yang luar biasa, yang tidak dapat kita peroleh dari versi regulernya (2D) sehingga kita diharuskan untuk menyaksikan film tersebut melalui kacamata hitam yang sangat annoying itu demi mendapatkan experience yang diharapkan sang sineas? Well, post ini saya harapkan dapat semakin mempermudah kalian untuk mengambil keputusan! 
Note : saya tidak membahas isi filmnya dalam post ini, hanya kualitas efek 3Dnya saja.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (April 25, 2013)
3D Technology : Dolby Digital 3D

Shot in 3D : NO
Sayangnya, Shane Black tidak memfilmkan Iron Man 3 dengan kamera 3D. Efek 3D dalam film ini merupakan hasil konversi.

Brightness : 3/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap. 
Iron Man 3 adalah film 3D pertama yang dibuat oleh Shane Black (dan feature film ke 2nya), sehingga tidak perlu terkejut kalau Iron Man 3 mengalami musibah yang cukup serius di bagian efek 3Dnya. Tingkat brightness dalam film ini sedikit banyak mengingatkan saya dengan kualitas efek 3D di awal-awal meledaknya trend bla-bla-bla in 3D : murky, gelap, dan membuat sakit mata. Parahnya lagi, adegan klimaks film ini mengambil setting di malam hari (dan banyak juga adegan yang mengambil tone gelap) and it's quite difficult to see what the hell is going on the screen. 

Depth : 2/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Pathetic. Hasil konversi Iron Man 3 jauh lebih buruk apabila dibandingkan dengan film-film 3D dalam phase 1-nya : Captain America, Thor, dan The Avengers, walau sama-sama hasil konversi. Depth dalam Iron Man 3 terkesan disajikan apa adanya dan sama sekali tidak berhasil memberikan immersive experience seperti yang kita semua harapkan; bahkan di adegan battle-nya, kecuali ketika adegan penyelamatan awak air force one. But believe me, it isn't worth it. 

Pop Out : 0.5/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Apabila bagian depth tidak berhasil tampil spektakuler, jangan harap segmen pop-out dapat tampil lebih menonjol. Nyaris tidak ada efek pop-out dalam film ini; percikan ledakan, buih air, semua terkesan ada "penahan" di layar sehingga efek-efek gimmick tersebut tidak dapat menjorok keluar dari layar seperti seharusnya (dan itu gemesin banget); yah, well kecuali anda menghitung tangan Iron Man yang "menyentuh layar bioskop" sebagai pop-out....

Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut. 
I'm fine. 

Worth It? No

Brightness buruk, efek depth dan pop-out yang sangat flat, watching Iron Man 3 in 3D is a big no-no (kecuali memang terjadi kesalahan dari operatornya, which is very unusual).
Mengecewakan. 




You Might Also Like

5 comments

  1. tserah lo dehh,,haaah bisanya coment doangg zz

    ReplyDelete
  2. thanks bro review nya.. brati nonton yg biasa aja.. ditunggu review filmnya ya..

    ReplyDelete
  3. nice share deh..
    semoga reviewnya objektif jd ane g akan nyesel kl ntn yg 2d aja
    :)

    ReplyDelete
  4. oo elbert asal surabaya, baru tau dr nama bioskop yg kmu tulis disetiap review 3D...blognya elbert saya pasang di blog saya ya di http://movie-latte.blogspot.com tks

    ReplyDelete
  5. @ferry : oke bro. Saya juga pasang blog anda ya :)
    Thanks!

    ReplyDelete

Just do it.