CGV BLITZ MARVELL CITY SURABAYA: FIRST IMPRESSION

12/07/2015 10:29:00 PM


So, what took them so long? adalah kalimat pertama yang saya ucapkan ketika mendapat undangan ke acara soft opening CGV Blitz di Marvell City Surabaya, hari Jumat, 4 Desember 2015 kemarin. Kehadiran CGV Blitz (dulu Blitzmegaplex) di Surabaya memang mempunyai lika-liku sejarah yang sangat menarik. Desas-desusnya sudah dimulai sejak tahun 2008 (that’s like seven fucking years ago) ketika mereka mulai merencanakan ekspansi jaringannya di luar Bandung dan Jabodetabek. Surabaya memang selalu dijadikan target utama oleh para pebisnis yang ingin melakukan ekspansi usahanya di luar Jabodetabek. Pertama, Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Kedua, kemampuan ekonomi masyarakatnya sangat baik. 

WARNING: kualitas audio-visual yang digambarkan di review ini TIDAK MEWAKILI kualitas audio-visual ketika CGV Blitz dibuka untuk umum tanggal 8 Desember 2015 nanti.

Banner BLITZ THEATER di KAZA beberapa tahun silam

Namun rencana ini tidak berjalan mulus secara pembangunan mall baru di Surabaya termasuk sangat lambat, belum lagi kekuasaan jaringan bioskop sebelah sudah terlalu kuat di sini. Setelah gagal buka di Grand City dan Ciputra World, Blitzmegaplex akhirnya berhasil mendapat space di Kaza (Kapas Krampung) sekitar tahun 2011 lalu (spanduknya bahkan sudah dipasang di dalam mall). Rencana ini lantas mendapat kecaman dari pecinta film Surabaya mengingat daerah mall-nya yang rawan dan pengunjungnya jauh di bawah target market Blitz. Setelah hilang tidak ada kabar, Blitz tiba-tiba menandatangani surat kontrak dengan Marvell City Mall pada akhir Oktober 2013 dengan target buka Desember 2014 (kemudian molor satu tahun). 




ABOUT THE RE-BRANDING

Jadi, kenapa Blitzmegaplex berubah nama menjadi CGV Blitz? Singkatnya, karena saham Blitzmegaplex dibeli oleh CJ CGV, jaringan bioskop terbesar di Korea. CJ Group juga menelurkan teknologi bioskop seperti 4DX dan Sphere X, di mana keduanya kini menjadi fitur andalan CGV Blitz.




FEATURES

CGV Blitz Marvell City memiliki total tujuh audi: empat studio regular, satu Real-D 3D, satu studio Sphere X, satu studio 4DX (Audi 2). Sayangnya, tidak ada Gold Class dan Velvet Class di sini. Salah satu keunikan dari CGV Blitz Marvell City adalah bahwa bioskop ini memakan space dua lantai, namun dibuat seolah-olah dibangun pada satu lantai saja mengingat studio bioskop membutuhkan ceiling yang sangat tinggi. Di lantai duanya, ada cafe / longue yang belum jadi.


4DX: FIRST IMPRESSION

CGV Blitz menyediakan demo gratis kepada para pengunjung mall yang ingin merasakan sensasi nonton film dalam format 4DX. Waktu itu, mereka hanya memutar dua video intro dengan durasi yang tidak sampai lima menit. Efek 4D-nya menurut saya masih belum ready. Getarannya cuma terasa seperti ditendang secara nggak sengaja sama orang dari belakang (LOL), lampu kilatnya kadang tidak sinkron dengan gambar, dan efek air yang hampir tidak ada. Tapi sekali lagi, hal ini sangat bisa dimaklumi pada waktu soft opening.

AUDIO-VISUAL QUALITY

Ini dia yang ditunggu-tunggu! Waktu opening kemarin, CGV Blitz juga mengadakan private screening untuk para undangan. Filmnya Momentum. Okay, I know what you think right now. Dari semua film-film eksklusif CGV Blitz yang bagus-bagus itu, saya sendiri juga masih tidak habis pikir kenapa mereka memilih Momentum untuk dipertontonkan. Yes, it is that bad.

WARNING: kualitas audio-visual yang digambarkan di review ini TIDAK MEWAKILI kualitas audio-visual ketika CGV Blitz dibuka untuk umum tanggal 8 Desember 2015 nanti.


Screen

Layar CGV Blitz fixed di aspect ratio 2.39:1 dan karena kebetulan film Momentum yang diputar kemarin mempunyai aspect ratio yang sama, perbedaannya tidak terasa. Namun, apabila film yang diputar mempunyai aspect ratio 1.85:1 atau lebih kecil dari itu, maka akan tampak black bar di kiri dan kanan layar dengan warna yang tidak hitam pekat. Hal ini terjadi karena tidak ada tirai yang bisa mengikuti aspect ratio. 

Colors

Satu-satunya aspek yang mengganjal mungkin hanyalah kedalaman warna hitamnya yang kurang pekat dan kontras. Adegan-adegan di tempat gelap menjadi terlihat lebih terang dari seharusnya.

Audio

Overall, suara yang dihasilkan cenderung mengecewakan. Dialog terdengar pelan, alunan musik yang tidak konsisten, sampai dentuman bass di banyak adegan pun terdengar sangat hambar. Namun untung saja, kualitas suaranya berangsur-angsur membaik dan mulai seimbang sampai di akhir film. Dengan kalibrasi dan pengaturan lebih lanjut, saya yakin kualitas audio CGV Blitz akan memuaskan saat grand opening nanti.

WARNING: kualitas audio-visual yang digambarkan di review ini TIDAK MEWAKILI kualitas audio-visual ketika CGV Blitz dibuka untuk umum tanggal 8 Desember 2015 nanti.

Peletakan subwoofer di bawah layar agak-agak gimana gitu.

VERDICT

Kehadiran CGV Blitz Marvell City ini bisa dibilang sebagai momen kemerdekaan bagi para pecinta film di Surabaya setelah dijajah dan “diatur” oleh jaringan bioskop sebelah selama hampir dua dekade. Pecinta film yang ingin menikmati film-film alternatif dari Korea, Jepang, Thailand, dan berbagai negara lainnya, atau bahkan film 3D yang tidak pernah diputar di Surabaya lagi, kini kalian sudah tidak perlu jauh-jauh lagi ke Sidoarjo.
—————

4DX dan studio reguler CGV Blitz sudah bisa dinikmati pada tanggal 8 Desember 2015 nanti. Sphere X akan menyusul di akhir Desember, kemungkinan seminggu setelah Star Wars Episode VII tayang.


You Might Also Like

3 comments

  1. hai mau tukeran link gak? blog gua kgiaji.wordpress.com kalau mau sekedar melihat :D terimakasih

    ReplyDelete
  2. Mau tanya dong, bedanya 4dx 2d sama 4dx 3d apa ya? Paham ngga? Bagi infonya dooong makasii ;)

    ReplyDelete
  3. Mau tanya dong, bedanya 4dx 2d sama 4dx 3d apa ya? Paham ngga? Bagi infonya dooong makasii ;)

    ReplyDelete

Just do it.