Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 : The Ultimate Review
5 stars movies 7/29/2011 11:17:00 PMHARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS PART 2
Studio : Warner Bros. Pictures / Heyday Films / Moving Picture Company (MPC)
Genre : Adventure / Fantasy / Action
Cast :
Daniel Radcliffe
Emma Watson
Rupert Grint
Ralph Fiennes
Alan Rickman
Tom Felton
Matthew Lewis
Warwhick Darwis as Griphook and Professor Flitwick
Helena Bonham Carter
Maggie Smith
Directed by : David Yates
Written by : Steve Kloves
Music by : Alexandre Desplat
Release Date : July 15, 2011 (Worldwide); July 29, 2011 (Indonesia)
Budget : $300 million (Part 1 & Part 2)
Runtime : 130 minutes (with credit title)
MPAA Rating : PG-13 for some sequences of action violence and frightening images
Sypnosis :
Setelah berhasil lolos dari Bellatrix Lestrange di Malfoy's Manor, Harry Potter kembali mencari 4 horcrux yang tersisa bersama Ron dan Hermione. Berdasarkan petunjuk yang tidak sengaja dilontarkan Bellatrix, Harry berusaha masuk ke tempat penyimpanan Bellatrix di Gringotts dengan meminta bantuan dari Griphook, seorang goblin pegawai Gringotts yang diselamatkannya. Mengetahui hal ini, Voldemort sangat murka. Dan ketika mendengar Harry dan kawan - kawan akan kembali ke Hogwarts untuk mencari horcrux yang lain, Voldemort dan kawan - kawan Death Eater-nya langsung menyerang hogwarts. Perang dahsyat tak dapat dihindari dan rahasia besar yang disimpan rapat - rapat pun mulai terkuak.
where are you, Harry? I miss you... ihihihihi |
I'm Here. |
Come on Tom. Kiss me! |
COME ON. YYEEAAHH!!! |
Come here, boy. T-tom.. slowly.. |
What the f*ck? |
Oh my.. For Dumbledore's sake... |
Oh my bottom... I'm gonna vomit now. ughh.. |
See?! I've told you TOM.. SLOWLY. Now we are DEAD!! AAAA!! Yeah, but I still have horcrux. and you don't, harry. Hahahaha!! |
CCCCCUUUUUTTTTTTTTT!!!!!!!!! |
Setelah sekian lama menunggu dan setelah 5 bulan kurang 3 hari kecewa dengan urusan masalah pajak film yang tak kunjung usai, akhirnya, semuanya berakhir pada tanggal 15 Juli 2011, yang secara kebetulan, bertepatan dengan tanggal rilis Harry Potter 7.2 di US dan sesuai dengan tagline HP 7.2 : It All Ends.
Sebelumnya, anda perlu tahu bahwa saya adalah penggemar berat Harry Potter, sudah membaca semua novelnya, menonton trailer setiap film barunya lebih dari 50 kali (no kidding), dan selalu memasang ekspetasi sangat tinggi ke setiap film Harry Potter yang akan dirilis. Dan semenjak saya membaca novelnya, film Harry Potter seri 5 ke atas yang disutradarai oleh David yates (Order of the Phoenix, Half Blood Prince, Deathly Hallows part 1), selalu membuat saya kecewa pada saat first viewing-nya, walau pada akhirnya saya sangat menyukai film - film tersebut pada saat second viewing di DVD (maklum, penggemar berat Harry Potter).
Meski demikian, lagi - lagi, saya kembali memasang ekspetasi tinggi terhadap film terbaru Harry Potter, terlebih lagi setelah melihat trailer dan review super positif dari para kritikus. Seusai menyaksikan filmnya di hari pertama perilisannya di bioskop tanah air tercinta ini, saya terkagum - kagum. Yeah, inilah film Harry Potter yang pertama semenjak order of the phoenix yang memuaskan serta berhasil memenuhi ekspetasi tinggi saya.
Kekuatan utama dari film ini adalah sisi emosional para karakternya, akting para aktor - aktrisnya yang luar biasa, alunan musik yang powerful dan adegan aksi-nya yang sangat memukau. Para muggle diajak untuk ikut merasakan kesedihan, ketakutan, kehilangan dan keputus asaan yang dialami para karakter di film ini. Sisi emosional ini tentunya tidak akan begitu "dapet" apabila tidak didukung oleh akting maksimal para aktornya. Alan Rickman akhirnya berhasil menunjukkan kebolehannya dalam memerankan Snape. Akting-nya sungguh luar biasa dan berhasil membuat para muggle terenyuh. Selain itu, akting Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint juga makin matang serta berhasil mengaduk - aduk perasaan, sehingga tidak berlebihan apabila perjalanan karir mereka akan sangat cemerlang. Yang cukup mengejutkan adalah pemeran Nevile Longbottom. Setelah sebelum - sebelumnya hanya seperti pajangan, di Deathly Hallows part 2 ini, ia berperan cukup banyak dan di saat peperangan berlangsung, kita bisa melihat, seseorang yang awalnya digoda dan dicaci - maki karena keluguannya, justru memiliki jiwa ksatria, gentle dan paling berani di antara teman - teman lainnya. Sedangkan untuk Ralph Fiennes, aktor yang telah memenangkan berbagai penghargaan berkat kualitas aktingnya yang bagus, berhasil memerankan Lord Voldemort dengan sempurna. Ia mengerikan, kuat, menyenangkan serta memorable. Apalagi screen time-nya di sini cukup panjang. Selain itu, ntah apakah ini hanya saya saja, chemistry antara Ralph Fiennes dengan Daniel Radcliffe begitu kuat dan mereka tampak sangat membenci satu sama lain.
Semenjak composer john williams tidak lagi menggarap musik film harry potter, musik di seri 4 ke atas kurang begitu menggigit. namun khusus untuk seri terakhir (deathly hallows part 1 & 2), Pemilihan komposer Alexandre Desplat untuk menggarap musiknya adalah pilihan yang tepat. ia mampu meracik nada yang begitu dramatis, sedih dan menciptakan nuansa bahwa ini adalah akhir dari segalanya. Contohnya seperti pada saat pembukaan deathly hallows part 1, ketika hermione menghapus ingatan orang tua-nya, ataupun pembukaan part 2 yang juga sangat mengesankan kesedihan. Bagi yang merindukan Hedwig's theme, Alexandre menyisipkan beberapa theme song yang populer ini di beberapa adegan dalam part 2 dan di credit title.
Selain karakterisasi dan akting yang bagus, adegan aksi di film ini juga dahsyat dan menegangkan. Mulai dari naga yang memporak porandakan Gringotts hingga Hogwarts yang dihancurkan oleh Death Eaters, semua digarap dengan bagus dan dibalut dengan visual effects megah. Cinematography-nya pun juga sangat indah dan bagus, setiap adegan terekam dengan angle yang pas. Pergerakkan kameranya juga rapi dan tidak membuat penonton bingung. David Yates benar - benar all out di film ini.
Setelah memuja - muja-nya, sekarang mari kita telusuri kekurangan - kekurangannya. Menurut saya pribadim kekurangan tersebut tidak terlalu mengganggu, terlebih ini adalah "penyakit lama" dari hampir setiap film Harry Potter, kecuali masalah durasi-nya yang "pendek" untuk ukuran Harry Potter, yaitu hanya 2 jam 10 menit (dengan credit title) walau juga tidak terlalu beda jauh dengan Harry Potter and the Order of the Phoenix yang berdurasi 2 jam 18 menit. Walau berdurasi pendek, alur film ini tidak terasa terlalu cepat ataupun tergesa - gesa. Namun memang cukup terasa agak cepat di awal - awal, meski bisa dimaklumi karena ini adalah film dengan separuh cerita. Selain masalah durasi, beberapa perubahan yang dilakukan di film ini tidak sepenuhnya berdampak baik, seperti kematian para karakter di film ini kurang diekspos dan terkesan hanya sambil lalu. Bahkan beberapa karakter penting yang meninggal juga serasa asal lewat. Padahal adegan ini bisa dibuat sangat mengharukan seperti di dalam novelnya. Kemudian bakat akting salah satu aktris favorit saya, Helena Bonham Carter, juga sangat disia - siakan karena kemunculannya yang sangat sedikit. Satu lagi, setelah gempuran special effects yang begitu dahsyat dari awal hingga akhir, kenapa mereka tidak mau menggunakan teknologi penuaan wajah seperti dalam film the Curious Case of Benjamin Button untuk adegan epilogue-nya?? Dan terakhir : MANA ADEGAN "WHY DO YOU LIVE? BECAUSE I'VE SOMETHING WORTH LIVING FOR"-NYA??!!! D: [1:06]
The tickets :
yeah, saya akan menontonnya lagi hari Selasa :D |
RATING : 5 out of 5 Stars