WRECK-IT RALPH : 3D REVIEW
11/19/2012 06:26:00 PM
Apakah Wreck-It Ralph layak disaksikan di layar bioskop dalam format 3D? Post ini akan membantu anda untuk mengambil keputusan!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (November 9, 2012) - yeah I know, it's too late.
Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (November 9, 2012) - yeah I know, it's too late.
3D Technology : Dolby Digital 3D.
Shot in 3D : yes.
Seluruh film animasi (high profile) terbaru sudah direncanakan untuk dirilis dalam format 3D sejak tahap awal produksinya.
Brightness : 4.5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap.
Dunia colorful Wreck-It Ralph terlihat sangat indah dan cerah meski signal gambar harus melewati layer hitam kacamata 3D terlebih tahulu sebelum diterima oleh otak penonton. Di beberapa scene yang bersetting di malam hari, brightness film terasa sedikit redup. Tetapi jelas bukan masalah besar.
Depth : 3.5/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Wreck-It Ralph menyajikan setting dunia game yang spektakuler di mana tempat-tempat tersebut memiliki potensi untuk memberi efek depth yang baik. Disney memang telah memanfaatkan potensi ini, tetapi ntah kenapa hasil akhirnya tidak sebaik yang diharapkan.
Pop Out : 1/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Seperti kebanyakan film Disney lainnya, efek pop-out adalah fitur 3D yang selalu diremehkan. Demikian pula dengan film ini. Nyaris tidak ada efek pop-out sama sekali (di luar beberapa object yang terlihat keluar sedikit akibat bantuan depth) padahal Wreck-It Ralph memiliki banyak adegan yang sebenarnya berpotensi untuk memberi efek pop-out yang baik tanpa harus tampil gimmick.
Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut.
I'm fine!
Worth It? Yes.
Seperti biasa, karena harga tiket 3D di (hampir) seluruh XXI itu sama, tidak ada salahnya untuk menyaksikan film ini dalam format 3D.
Mungkin pertanyaannya sekarang adalah kalau saya kehabisan tiket 3D, apakah nonton versi 2Dnya tidak apa - apa? Saya anjurkan untuk menyaksikan versi 3Dnya. Wreck-It Ralph bersetting di dunia game dan efek 3D jelas sangat membantu movie experience anda.
2 comments
Setuju sama masalah pop out nya ! Gw hampir merasa setiap film 3D ga ada yang pop out semua gitu -.-
ReplyDeletelagi nunggu review 3D nya Life of PI dan Rise of the guardian
ReplyDeleteJust do it.