WRECK-IT RALPH (2012) : CREATIVITY AT ITS BEST

11/21/2012 04:15:00 PM



Sampai saat ini, film adaptasi video game belum pernah ada yang sukses merangkul pujian dari para kritikus, pecinta film ataupun penggemar game itu sendiri. Herannya, para sineas dan petinggi studio masih belum patah arang untuk mengadaptasi video game ke dalam wujud film. Hal ini dibuktikan dengan berjibun proyek film adaptasi game papan atas yang sudah mendapat lampu hijau dan siap rilis 2-3 tahun mendatang. Disney pun ikut mencoba mengadaptasi video game lewat film animasi ke-52 mereka yang bertajuk Wreck-It Ralph ini. 


DISNEY’S TRIBUTE TO VIDEO GAMES

Literally, Wreck-It Ralph bukanlah film adaptasi video game secara “utuh” seperti yang sudah dilakukan Disney terhadap Prince of Persia. Film ini berkisah mengenai Ralph (John C. Reilly), seorang tokoh antagonis game Fix It Felix Jr. yang hidup di dunia game arcade. Meski dipogram untuk memiliki sifat jahat, Ralph sebenarnya sudah jenuh dengan rutinitas sehari-harinya yang hanya merusak gedung apartemen Niceland. Ia ingin menjadi seorang hero yang dihormati oleh karakter game lainnya. 

Ambisi Ralph untuk menjadi baik mengantarkannya berkeliling dari arena game FPS hardcore Hero’s Duty hingga ke Sugar Rush. Di sana, Ralph bertemu dengan Vanellope (Sarah Silverman) yang memberinya pelajaran apa arti karakter hero itu sebenarnya. 


AN ALL-OUT CREATIVITY WITH BIG HEART

Apabila dilihat dari daftar film “Disney Animation Canon” yang rilis di tahun-tahun sebelumnya,  Wreck-It Ralph dapat dikatakan sebagai film animasi Disney yang paling berani untuk keluar dari formula Fairy Tale yang sering mereka pakai itu. Sutradara Rich Moore justru berani mengambil resiko dengan melakukan pendekatan seperti yang dilakukan oleh Pixar pada film-film animasinya. 

Ya, film Wreck-It Ralph dapat dikatakan penuh dengan inovasi dan ke-orisinalitas khas Pixar. Konsep dunia di dalam game digambarkan secara kreatif,  jenius, dan tidak pernah kita saksikan sebelumnya; mirip seperti yang dilakukan film Toy Story dengan konsepnya mengenai dunia mainan itu. 


Hebatnya lagi, alur cerita film ini juga berkembang mengikuti konsep yang diperkenalkannya di awal film yang kemudian membawa Wreck-It Ralph ini jauh dari kesan familiar (which is very very good) dan memberi berbagai twist mengasyikkan selama detik durasinya berjalan. 

Tidak ketinggalan pula selipan humor cerdas yang geek banget, karakter pendukung yang sangat menarik, dan cameo dari tokoh game-game ikonik seperti Street Fighter, Super Mario Bros., Pac-Man, dsb yang jelas akan menguji kejelian para geek dan menghembuskan angin segar di film yang sebenarnya sudah sangat fresh ini. Dengan segala pencapaian itu, Wreck-It Ralph benar-benar terasa seperti The Cabin in the Woods-nya dunia game. 


Meski demikian, formula Disney Animation Canon yang selalu kaya akan pesan moral dan nilai persahabatan tidak lupa untuk diterapkan di sini. And it’s getting better. Sutradara Rich Moore mematangkan formula ini hingga membuat kisah jatuh-bangun hubungan persahabatan antara Ralph dan Vanellope menjadi sangat believable, touching dan tidak terkesan dibuat-buat, meski pada dasarnya sudah diterapkan di banyak film animasi. Hal ini juga didukung oleh performa voice acting penuh energi dari John C. Reilly dan Sarah Silverman yang ntah bagaimana bisa saling membentuk bond yang erat satu sama lain.

The only downside mungkin terletak pada bagian awal dan konklusi film yang kurang nendang. Set up-nya terasa sangat familiar, agak cheesy, dan predictable. Untungnya, suntikan kreatifitas dosis tinggi dan konsep dunia game-nya benar-benar telah berhasil menutup kelemahan ini. 


Overall, Wreck-It Ralph dapat dikatakan sebagai mata air di tengah padang gurun. Film ini berhasil menunjukkan bahwa masih banyak sekali ide dan inovasi yang bisa diangkat ke dalam wujud film di luar rentetan adaptasi novel best-seller ataupun proyek remake/reboot dari film lama. Tidak berlebihan apabila menobatkan Wreck-It Ralph sebagai film animasi terbaik tahun 2012 ini bersama dengan Brave. 

2013 Oscar Buzz : Best Animated Feature



You Might Also Like

2 comments

Just do it.