LIFE OF PI (2012) : 3D REVIEW
12/02/2012 10:29:00 PM
Apakah LIFE OF PI layak disaksikan di layar bioskop dalam format 3D? Post ini akan membantu anda untuk mengambil keputusan!
----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Cinema : Ciputra World XXI, Studio 3 (December 2, 2012)
3D Technology : Dolby Digital 3D.
Shot in 3D : yes.
Sineas kaliber Oscar kini sedang keranjingan untuk mulai mencoba bermain-main dengan teknologi 3D. Setelah Steven Spielberg, Martin Scorsese, dan Ridley Scott, kini giliran sutradara pemenang Oscar, Ang Lee, untuk memfilmkan film terbarunya ini dengan kamera 3D. Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan mengubah aspect ratio film ini menjadi 2.39:1 dan juga 1.37:1 di pertengahan film demi memberikan efek 3D yang luar biasa seperti yang kita harapkan ketika kita membeli tiket film ini.
Brightness : 5/5
Menggunakan kacamata 3D itu ibaratnya memakai kacamata hitam ketika menonton film di bioskop, sehingga gambar di layar akan menjadi lebih gelap.
Semenjak film dimulai, brightness dalam film Life of Pi sama sekali tidak melancangi visi dan tone warna yang diinginkan Ang Lee sedikitpun. Kualitas ini terus terjaga bahkan ketika scene di malam hari yang gelap gulita, para penonton bisa melihatnya as clear as sunny day.
Depth : 4.5/5
Depth adalah ilusi kedalaman gambar di layar yang membuat para penonton merasa tengah menyaksikan adegan - adegan film tersebut dari balik jendela raksasa atau bahkan merasa ikut terlibat dalam adegan tersebut.
Inilah problem yang harus dihadapi film yang (sebagian besar) mengambil setting di satu tempat. Beberapa scene terasa sedikit datar di pertengahan film ketika Pi mulai terperangkap di tengah lautan. Tetapi untungnya, Ang Lee bersama cinematographer-nya secara cerdik telah mengambil kesempatan sekecil apapun untuk mengambil angle yang sekiranya dapat memberi efek depth terbaik.
Nilai yang paling tepat untuk segmen depth adalah 4.75/5
Pop Out : 5/5
Pop Out adalah ilusi gambar yang keluar dari layar. Dan biasanya efek pop - out-lah yang dinanti - nantikan para penonton awam karena unsur hiburannya ataupun karena persepsi mereka terhadap efek 3D adalah gambar keluar layar. Namun, perlu dicatat bahwa pembuatan efek pop out dalam sebuah film bisa dibilang gampang - gampang susah. Dibuat berlebihan, akan menimbulkan gimmick dan membuat film tersebut tampak murahan. Oleh karena itu, dibutuhkan kreatifitas dan perencanaan yang matang agar efek pop out yang dihasilkan tidak terkesan dipaksakan.
Menonjolkan segmen pop-out ini lebih mustahil lagi apabila dibandingkan dengan bagian depth. Tetapi lagi-lagi Ang Lee berhasil menunjukkan kejeniusannya dengan memanfaatkan segala akal untuk memberi efek pop-out yang elegan dan tidak murahan, bahkan termasuk mengubah aspect ratio-nya!
Efek pop-out dalam film ini tidak hanya berhasil menuntaskan pekerjaannya untuk membuat para penonton bahagia, tetapi juga memberi pengalaman menonton yang sangat berharga dan tidak akan anda dapatkan ketika menyaksikan versi 2Dnya.
Health : 5/5
Tidak semua orang tahan ketika menyaksikan film 3D. Ada yang mengalami rasa pusing dan mual seusai menonton film 3D. Sebagai pecinta film dan 3D enthusiast, saya sangat bersyukur tidak dianugrahi "bakat" tersebut.
I'm fine. Thanks for asking.
Worth It? YES. YES. YES!
Life of Pi adalah salah satu film yang berhasil menunjukkan potensi format 3D; bahwa teknologi 3D juga bisa saling bekerja sama dan menjadi satu-kesatuan dengan aspek visual sebuah film untuk menyampaikan ceritanya kepada para penonton. Jika anda masih bersikeras untuk membeli tiket 2D dengan harga yang sama dengan tiket 3D, anda berarti memilih untuk tidak menyaksikan Life of Pi secara utuh.
8 comments
Waaahh.. Segera aku tonton deh..!!! Tapi dari segi jalan cerita apakah bagus?? takutnya membosankan.
ReplyDeleteiya, mengubah aspect ratio di tengah-tengah film sempat membuat gw agak merasa aneh. tapi memang "Life of Pi" 3D benar-benar luar biasa. sulit untuk menentukan scene mana yang paling bagus karena hampir semuanya bagus, haha. dan hebatnya lagi visual yang stunning ini juga dibarengi cerita yang sangat menarik, sehingga "Life of Pi" tidak jadi sekadar film yang bagus visualnya saja.
ReplyDeleteLife of Pi...which story do u want to believe...I prefer story with the tiger...:D btw lebih baek jgn baca novel nya dulu seblom nonton filmnya, buat jaga efek twisted surprise di endingnya...Masterpiece of Ang Lee..calon best picure di Oscar taon depan neh...
ReplyDelete@Ryan : bagus kok. Tapi jangan expect klo Life of Pi ini film petualangan fantasy :)
ReplyDelete@Akbar : Aneh, tapi ternyata justru memaksimalkan 3D experience-nya. Ini pertama kalinya gw ntn 3D ada perubahan aspect ratio. Hahaha.
ReplyDeleteIyup, ceritanya juga oke banget.
@K3pui : spoiler bro. Hehe.
ReplyDeleteGw juga milih cerita yang harimau. Gw ntn filmnya dulu kok, novelnya belum beli. :P
wow thanks a lot for the review !
ReplyDeletenow i really now what i want,a 3D show !!!
By the way mau nanya nih,saya baru satu kali nonton 3D yah jadi bisa dibilang pengalaman 3D minim banget...
klo mau dapet pengalaman terbaik dalam film Life Of Pi,bagusnya posisi duduk saya gimana ya?
Di row D atau E ? (rencana sih mau nonton di XXI)...
by the way...love ur blog >_<b !!!
@andina : gw sebagai movigoers yg very prefer 3d movie....gw saranin kl nonton di XXI utk format 3d, ambil barisan 6-7 row diitung dr posisi layar, trus ambil t4 duduk tepat di bagian tengah...thats the best spot to enjoy 3d movie...kl duduk terlalu atas kgk terasa sensasi 3dnya, kl duduk di bagian samping kiri atau kanan nonton 3d berefek pegal pd leher....just sharing :D
ReplyDeleteJust do it.